🎋 Sebutkan Klasifikasi Kota Berdasarkan Pertumbuhan Kota Dan Sosio Kulturalnya

Klasifikasikota Berdasarkan Dengan Jumlah Penduduknya. Hal ini dilihat dari jumlah penduduknya dan kota ini mempunyai lima klasifikasi yang terbagi dalam berbagai kota yaitu sebagai berikut : Kota Megapolitan : Mempunyai jumlah penduduk lebih dari lima juta jiwa. Kota Metropolitan : Mempunyai jumlah penduduk sekitar 1 sampai 5 juta jiwa. D Sistem klasifikasi kota menurut NR. Saxena. NR. Saxena mengklasifikasikan kota berdasarkan jumlah penduduknya, yakni: a. Infant Town, dengan jumlah penduduk antara 5.000 sampai 10.000 jiwa. b. Township, dengan jumlah penduduk antara 10.000 sampai 50.000 jiwa. c. Town-City, dengan jumlah penduduk antara 100.000 sampai 1.000.000 jiwa. Pertumbuhandan perkembangan kota pada prinsipnya menggambarkan proses berkembangnya suatu kota. Pertumbuhan kota mengacu pada pengertian secara kuantitas,yang dalam hal ini dindikasikan oleh besaran faktor produksi yang dipergunakan oleh sistem ekonomi kota tersebut. c. Faktor sosial budaya, adanya perubahan pola kehidupan dan tata cara Desaini bisa dikatakan desa yang padat penduduk dan biasanya letak desa dekat dengan kota. perkembangan ekonomi dan ketersediaan lahan juga hampir serupa dengan daerah kota. Sedangkan menurut Kolb dan Brunner dalam bukunya yang berjudul A Study of Rural Society, klasifikasi desa berdasarkan jumlah penduduk yang pernah ada di Amerika Serikat Pertumbuhankota secara numerik, yakni mengelompokkan tingkat pertumbuhan kota berdasarkan jumlah populasi yang tinggal di suatu kota. Teori ini ditulis dalam handout geografi guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Enok Maryani. Secara pembagian, berikut klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk: Perang kelaparan, dan penyakit terjadi di mana-mana dan membawa kota menuju kehancuran. Semoga membantu Jenjang : 12 SMA Topik : Interaksi desa dan kota Belum menemukan jawaban? Pertanyaan serupa. Jawaban dari persoalan Sebutkan Klasifikasi Kota Berdasarkan Pertumbuhan Kota Dan Sosio Kulturalnya diatas, mudah-mudahan dapat menambah ilmu kamu Sebutkanklasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya - 24687224 riantisimarmata riantisimarmata 04.10.2019 Geografi Sekolah Menengah Pertama terjawab Sebutkan klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya 1 Lihat jawaban Iklan KlasifikasiKota berdasar jumlah penduduknya. Alexis Bergmanis. Fasilitas umum atau penunjang segala sektor kehidupan lengkap tersedia di perkotaan. 1. Kota Kecil. Sebuah kota bisa dikategorikan sebagai kota kecil jika jumlah penduduk yang tinggal di dalamnya berjumlah antara 20.000 hingga 50.000 jiwa. Dengan mengetahui jumlah penduduk yang ada Yangdimaksud dengan klasifikasi kota adalah usaha untuk menggolong-golongkan kota-kota tertentu atas dasar karakteristiknya. Karakteristik kota sendiri dapat mempunyai realisasi yang bermacam-macam. , keadaan sosio-kulturalnya atau keadaan tekniko kulturalnya. Oleh karena itu pada hakikatnya masa kehidupan seseorang tidak dapat selalu wI1x7e8. Sebutkan Klasifikasi Kota Berdasarkan Pertumbuhan Kota Dan Sosio Kulturalnya – Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan dan sosio kulturalnya merupakan hal yang penting untuk memahami berbagai kota dan daerah di seluruh dunia. Mengetahui klasifikasi ini dapat membantu kita dalam membuat keputusan lebih cermat tentang bagaimana kota dan daerah itu dikelola, di mana pengembangan usaha yang tepat, dan bagaimana kota tersebut dapat berkembang dalam jangka panjang. Dengan memahami berbagai klasifikasi kota dan daerah ini, kita dapat menghasilkan solusi yang lebih optimal agar kota menjadi lebih baik. Klasifikasi kota dan daerah dapat dibedakan menjadi tiga kategori utama, yaitu klasifikasi berdasarkan pertumbuhan, klasifikasi berdasarkan sosio-kultural, dan klasifikasi berdasarkan struktur ekonomi. Klasifikasi pertumbuhan kota mencakup kota yang sedang berkembang, kota yang berkembang dengan cepat, dan kota yang tidak berkembang. Kota yang sedang berkembang adalah kota yang secara bertahap meningkatkan populasi, lalu lintas, dan jumlah peluang kerja. Kota yang berkembang dengan cepat adalah kota yang mengalami peningkatan yang berarti dalam hal populasi, lalu lintas, dan peluang kerja dalam waktu singkat. Kota yang tidak berkembang adalah kota yang populasinya tidak berubah atau sedikit berubah, dan tidak ada banyak peluang kerja yang tersedia. Klasifikasi kota berdasarkan sosio-kultural meliputi kota yang multi-etnis, kota yang memiliki banyak budaya, dan kota yang berorientasi modern. Kota yang multi-etnis adalah kota yang terdiri dari berbagai etnis, budaya, dan agama. Kota yang memiliki banyak budaya adalah kota yang memiliki berbagai macam budaya, baik dari lokal maupun internasional. Kota yang berorientasi modern adalah kota yang berfokus pada teknologi, inovasi, dan modernisasi. Klasifikasi kota berdasarkan struktur ekonomi meliputi kota yang berbasis ekonomi tradisional, kota yang berbasis ekonomi manufaktur, dan kota yang berbasis ekonomi teknologi. Kota yang berbasis ekonomi tradisional adalah kota yang mengandalkan sektor tradisional seperti pertanian, peternakan, perikanan, dan jasa. Kota yang berbasis ekonomi manufaktur adalah kota yang mengandalkan sektor manufaktur seperti industri pengolahan, logam, dan kimia. Sedangkan kota yang berbasis ekonomi teknologi adalah kota yang mengandalkan teknologi terkini seperti telekomunikasi, informasi, dan bioteknologi. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan, sosio-kultural, dan struktur ekonominya merupakan cara yang bermanfaat untuk mengevaluasi dan mengklasifikasikan berbagai kota dan daerah di seluruh dunia. Dengan memahami klasifikasi ini, kita dapat membuat keputusan yang lebih cermat tentang bagaimana kota dan daerah itu dikelola, di mana pengembangan usaha yang tepat, dan bagaimana kota tersebut dapat berkembang dalam jangka panjang. Dengan demikian, klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan, sosio-kultural, dan struktur ekonominya dapat membantu kita untuk membangun kota yang lebih baik. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Sebutkan Klasifikasi Kota Berdasarkan Pertumbuhan Kota Dan Sosio 1. Mengetahui klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan, sosio-kultural, dan struktur ekonominya penting untuk membuat keputusan cermat tentang pengelolaan 2. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhannya dapat dibedakan menjadi kota yang sedang berkembang, kota yang berkembang dengan cepat, dan kota yang tidak 3. Klasifikasi kota berdasarkan sosio-kulturalnya meliputi kota yang multi-etnis, kota yang memiliki banyak budaya, dan kota yang berorientasi 4. Klasifikasi kota berdasarkan struktur ekonominya meliputi kota yang berbasis ekonomi tradisional, kota yang berbasis ekonomi manufaktur, dan kota yang berbasis ekonomi 5. Memahami klasifikasi kota dan daerah dapat membantu kita untuk membangun kota yang lebih baik. 1. Mengetahui klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan, sosio-kultural, dan struktur ekonominya penting untuk membuat keputusan cermat tentang pengelolaan kota. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan, sosio-kultural, dan struktur ekonominya penting untuk membuat keputusan cermat tentang pengelolaan kota. Hal ini karena kota-kota memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan sosio-kultural mereka. Konfigurasi yang berbeda ini memerlukan pengelolaan yang berbeda untuk menjamin kesejahteraan masyarakat dan ekonomi yang berkelanjutan. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan adalah kemampuan kota untuk mengalami pertumbuhan populasi, kondisi ekonomi, dan tingkat pembangunan. Kota dapat diklasifikasikan menjadi kota yang mengalami pertumbuhan yang cepat atau lambat, kota yang mengalami stagnasi, atau kota yang mengalami kontraksi. Kota yang mengalami pertumbuhan yang cepat biasanya memiliki tingkat pengangguran yang lebih rendah, tingkat pendapatan yang lebih tinggi, dan tingkat pembangunan yang lebih tinggi. Kota yang mengalami stagnasi biasanya memiliki tingkat pengangguran yang lebih tinggi, tingkat pendapatan yang lebih rendah, dan tingkat pembangunan yang relatif stabil. Kota yang mengalami kontraksi biasanya memiliki tingkat pengangguran yang lebih tinggi, tingkat pendapatan yang lebih rendah, dan tingkat pembangunan yang lebih rendah. Klasifikasi kota berdasarkan sosio-kultural adalah kemampuan kota untuk membangun dan menjaga kebudayaan yang unik. Kota dapat diklasifikasikan menjadi kota yang memiliki kebudayaan yang kuat, kota yang memiliki kebudayaan yang terus berkembang, atau kota yang kehilangan kebudayaannya. Kota yang memiliki kebudayaan yang kuat biasanya memiliki tingkat kesadaran budaya yang tinggi, tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi, dan tingkat kebudayaan yang lebih tinggi. Kota yang memiliki kebudayaan yang terus berkembang biasanya memiliki tingkat kebudayaan yang relatif stabil dan tingkat partisipasi masyarakat yang lebih tinggi. Kota yang kehilangan kebudayaannya biasanya memiliki tingkat kesadaran budaya yang rendah, tingkat partisipasi masyarakat yang rendah, dan tingkat kebudayaan yang lebih rendah. Klasifikasi kota berdasarkan struktur ekonominya adalah kemampuan kota untuk mengelola sektor ekonomi. Kota dapat diklasifikasikan menjadi kota yang memiliki struktur ekonomi yang beragam dan dinamis, kota yang memiliki struktur ekonomi yang terkonsentrasi tertentu, atau kota yang memiliki struktur ekonomi yang monokultural. Kota yang memiliki struktur ekonomi yang beragam dan dinamis biasanya memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi, dan tingkat inovasi yang lebih tinggi. Kota yang memiliki struktur ekonomi yang terkonsentrasi tertentu biasanya memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil, tingkat partisipasi masyarakat yang lebih rendah, dan tingkat inovasi yang lebih rendah. Kota yang memiliki struktur ekonomi yang monokultural biasanya memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, tingkat partisipasi masyarakat yang rendah, dan tingkat inovasi yang lebih rendah. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan, sosio-kultural, dan struktur ekonominya penting untuk membuat keputusan cermat tentang pengelolaan kota. Dengan memahami klasifikasi kota tersebut, pengelola kota dapat membuat keputusan yang tepat dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ekonomi kota. Pengelola kota juga dapat membuat keputusan yang sesuai dengan karakteristik kota, memungkinkan mereka untuk mengelola kota dengan lebih baik dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. 2. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhannya dapat dibedakan menjadi kota yang sedang berkembang, kota yang berkembang dengan cepat, dan kota yang tidak berkembang. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhannya dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu kota yang sedang berkembang, kota yang berkembang dengan cepat, dan kota yang tidak berkembang. Kota yang sedang berkembang adalah kota yang memiliki pertumbuhan yang relatif lambat. Kota ini biasanya memiliki jumlah penduduk yang bervariasi, namun tidak mengalami signifikan perubahan dari waktu ke waktu. Kota ini biasanya memiliki tingkat pengangguran yang rendah dan tingkat pendapatan yang sedang. Kota ini juga memiliki tingkat kemajuan yang sedang. Kota yang berkembang dengan cepat adalah kota yang memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan kota yang sedang berkembang. Kota ini biasanya memiliki jumlah penduduk yang terus bertambah, tingkat pengangguran yang lebih rendah, dan tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Kota ini juga memiliki tingkat kemajuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kota yang sedang berkembang. Kota yang tidak berkembang adalah kota yang tidak mengalami perubahan signifikan dalam jumlah penduduk, tingkat pengangguran, atau tingkat pendapatan. Kota ini biasanya memiliki tingkat kemajuan yang rendah dan kemungkinan besar tidak akan mengalami perubahan signifikan dari waktu ke waktu. Kota ini juga biasanya memiliki jumlah penduduk yang relatif stabil. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhannya juga dapat berpengaruh pada sosio kulturalnya. Kota yang sedang berkembang biasanya memiliki sosio kultural yang lebih maju dan terbuka. Kota ini biasanya memiliki tingkat inklusivitas yang tinggi, dan masyarakatnya lebih mudah menerima budaya baru, ide-ide baru, dan pemikiran yang berbeda. Kota yang berkembang dengan cepat juga memiliki sosio kultural yang lebih maju, namun masyarakatnya tidak selancar kota yang sedang berkembang. Kota yang tidak berkembang biasanya memiliki sosio kultural yang relatif tertutup dan resisten terhadap perubahan. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhannya dapat memberikan gambaran tentang sosio kulturalnya. Kota yang sedang berkembang dan kota yang berkembang dengan cepat biasanya memiliki sosio kultural yang lebih maju, sementara kota yang tidak berkembang biasanya memiliki sosio kultural yang lebih tertutup. Dengan mengetahui klasifikasi ini, masyarakat dapat mengetahui tentang tingkat kemajuan dan sosio kultural suatu kota. 3. Klasifikasi kota berdasarkan sosio-kulturalnya meliputi kota yang multi-etnis, kota yang memiliki banyak budaya, dan kota yang berorientasi modern. Klasifikasi kota berdasarkan sosio-kulturalnya meliputi tiga jenis kota, yaitu kota yang multi-etnis, kota yang memiliki banyak budaya, dan kota yang berorientasi modern. Klasifikasi ini menjelaskan bagaimana karakteristik sosial dan budaya dari setiap kota yang berbeda-beda. Pertama, kota yang multi-etnis adalah kota yang memiliki dua atau lebih kelompok etnis berbeda. Kota-kota ini cenderung memiliki banyak warga dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk yang berbeda-beda, bahasa yang digunakan, dan makanan yang tersedia. Selain itu, kota-kota ini juga memiliki banyak kebudayaan dan unsur-unsur lain yang berbeda-beda. Kedua, kota yang memiliki banyak budaya adalah kota yang memiliki beragam kebudayaan. Kota-kota ini memiliki berbagai jenis budaya dan tradisi yang dapat dilihat dari banyak struktur kebudayaan yang ada. Struktur ini meliputi bahasa, makanan, dan lainnya. Kota-kota ini juga cenderung memiliki banyak seni dan budaya yang dapat dinikmati warganya. Ketiga, kota yang berorientasi modern adalah kota yang berusaha menyesuaikan dirinya dengan zaman modern. Kota-kota ini mengadopsi berbagai inovasi teknologi dan gaya hidup yang modern. Hal ini dapat dilihat dari fasilitas yang tersedia di kota tersebut, seperti jaringan transportasi, jaringan telekomunikasi, dan lainnya. Kota-kota ini juga cenderung memiliki banyak warga dengan latar belakang budaya yang beragam. Klasifikasi kota berdasarkan sosio-kulturalnya mengungkapkan bagaimana kota-kota di seluruh dunia berbeda-beda. Beberapa kota cenderung memiliki banyak etnis yang berbeda-beda, beberapa kota memiliki banyak budaya, dan beberapa kota berorientasi modern. Hal ini menunjukkan bahwa kota-kota di seluruh dunia memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dengan memahami klasifikasi ini, kita dapat mengetahui karakteristik kota yang berbeda-beda dan menikmati keindahan yang berbeda-beda yang dimiliki oleh setiap kota. 4. Klasifikasi kota berdasarkan struktur ekonominya meliputi kota yang berbasis ekonomi tradisional, kota yang berbasis ekonomi manufaktur, dan kota yang berbasis ekonomi teknologi. Klasifikasi kota berdasarkan struktur ekonominya adalah cara untuk mengklasifikasikan kota berdasarkan jenis aktivitas ekonomi yang menjadi fondasi dari perekonomian suatu kota. Ada tiga jenis klasifikasi kota berdasarkan struktur ekonominya, yaitu kota yang berbasis ekonomi tradisional, kota yang berbasis ekonomi manufaktur, dan kota yang berbasis ekonomi teknologi. Kota yang berbasis ekonomi tradisional adalah kota yang ekonominya didasarkan pada aktivitas ekonomi tradisional atau kuno. Aktivitas ekonomi ini biasanya berasal dari praktek pertanian atau peternakan. Aktivitas ekonomi ini biasanya tidak membutuhkan teknologi atau sumber daya manusia yang canggih. Contoh kota yang berbasis ekonomi tradisional adalah kota di pedalaman yang masih mengandalkan pertanian untuk mendukung perekonomiannya. Kota yang berbasis ekonomi manufaktur adalah kota yang ekonominya didasarkan pada aktivitas manufaktur. Aktivitas manufaktur mencakup berbagai jenis industri, seperti industri pakaian, industri otomotif, dan industri alat-alat rumah tangga. Aktivitas manufaktur ini membutuhkan sumber daya manusia dan teknologi yang canggih untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Contoh kota yang berbasis ekonomi manufaktur adalah kota di Jepang yang terkenal dengan industri otomotifnya. Kota yang berbasis ekonomi teknologi adalah kota yang ekonominya didasarkan pada aktivitas teknologi. Aktivitas teknologi ini mencakup berbagai jenis industri, seperti industri teknologi informasi, industri bioteknologi, dan industri periklanan. Aktivitas teknologi ini membutuhkan sumber daya manusia yang sangat canggih dan teknologi yang canggih untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Contoh kota yang berbasis ekonomi teknologi adalah kota Silicon Valley. Klasifikasi kota berdasarkan struktur ekonominya adalah cara yang efektif untuk mengetahui seberapa kuat perekonomian suatu kota. Pemahaman ini akan membantu pemerintah untuk mengembangkan strategi untuk memperkuat perekonomian kota dan memajukan kota tersebut. 5. Memahami klasifikasi kota dan daerah dapat membantu kita untuk membangun kota yang lebih baik. Klasifikasi kota dan daerah membantu kita untuk membangun kota yang lebih baik karena memberikan kita wawasan tentang bagaimana kota dan daerah dibedakan berdasarkan kondisi sosial, budaya, dan ekonomi. Klasifikasi kota juga membantu kita untuk mengidentifikasi area-area yang membutuhkan bantuan dan dukungan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduknya. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio-kulturalnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Pertama, kota yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, yaitu kota yang tumbuh dengan cepat baik dari segi penduduk maupun ekonomi. Kota ini biasanya memiliki struktur sosial yang kompleks, dengan tingkat pendapatan yang tinggi. Kedua, kota yang memiliki tingkat pertumbuhan yang moderat, yaitu kota yang tumbuh dengan laju yang di bawah rata-rata. Kota ini memiliki tingkat pendapatan yang lebih rendah dibandingkan yang pertama. Walaupun struktur sosialnya mungkin kurang kompleks, namun tingkat pendapatan yang lebih rendah dapat mempengaruhi sosio-kultural kota ini. Ketiga, kota yang memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah, yaitu kota yang memiliki tingkat pertumbuhan yang jauh di bawah rata-rata. Kota ini biasanya memiliki struktur sosial yang lebih sederhana dibandingkan yang lain. Pendapatan yang rendah dapat menjadi penghalang bagi penduduk untuk menikmati kualitas hidup yang layak. Keempat, kota yang memiliki tingkat pertumbuhan yang negatif, yaitu kota yang memiliki jumlah penduduk yang menurun. Struktur sosial dan ekonomi kota ini biasanya kurang berkembang. Penduduk kota ini biasanya memiliki tingkat pendapatan yang lebih rendah dibanding yang lain. Kelima, kota yang memiliki tingkat pertumbuhan yang stabil, yaitu kota yang memiliki jumlah penduduk yang stabil. Struktur sosial dan ekonomi kota ini biasanya lebih berkembang dibanding yang lain. Penduduk kota ini biasanya memiliki tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Memahami klasifikasi kota dan daerah dapat membantu kita untuk membangun kota yang lebih baik. Dengan memahami jenis-jenis kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio-kulturalnya, kita dapat mengidentifikasi area mana yang membutuhkan dukungan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Dengan mengetahui klasifikasi kota dan daerah tersebut, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk membangun kota yang lebih baik dan lebih berkembang. 1RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP BAB 2 INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 17 Jakarta Mata Pelajaran Geografi Kelas/Semester XII / 1 Alokasi Waktu 24 x 45 menit KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu penge-tahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memec-ahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR Kompetensi Dasar Indikator Menganalisis pola persebaran dan interaksi spasial antara desa dan kota untuk pengembangan ekonomi daerah. Membandingkan pola persebaran dan interaksi spasial antara desa dengan kota dengan menggunakan peta tematik..  Menganalisis pola keruangan desa.  Mengidentifikasi bentuk interaksi desa dengan kota dalam pembangunan daerah.  Menganalisis gerak sentripetal, sentrifugal, lateral.  Menganalisis Perkembangan kota dan alih fungsi lahan.  Mengidentifikasi interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang serta pengembangan ekonomi wilayah. PERTEMUAN I A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan ceramah, life skills, dan diskusi, setelah mempelajari Bab ini siswa diharapkan mampu 1. Mengidetifikasi pola keruangan desa 2. Mendeskripsikan pengertian dan pola persebaran desa B. Materi Pembelajaran Pola keruangan desa, pengertian desa dan pola persebaran desa C. Metode Pembelajaran Pendekatan umum Scientific Strategi pembelajaran Pembelajaran Snowball Throwing Metode Ceramah, life skills, dan diskusi 2D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar 1. Media Microsoft PowerPoint Bab 3 Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3. 2. Alat Alat dan bahan untuk kegiatan diskusi. Peta atau atlas Indonesia. Komputer dan Proyektor. 3. Sumber Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3, literatur ilmiah buku atau jurnal, internet, dan lingkungan sekitar. E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi guru menyapa siswa dan mengabsen. b. Guru bertanya tentang pola keruangan desa, pengertian desa dan pola persebaran desa. 2. Kegiatan Inti a. Pada kegiatan inti, guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model dan pendekatan yang telah disebutkan pada metode pembelajaran. Langkah-langkahnya, dapat diintegrasikan pada kegiatan berikut. Mengamati Observing 1 Mengamati gambar untuk mengidentifikasi Pola keruangan desa, pengertian desa dan pola persebaran desa. 2 Memperhatikan pola persebaran desa Menanya Questioning 1 Memberikan tes secara lisan untuk dapat analisis pola keruangan desa, pengertian desa dan pola persebaran desa. 2 Meminta peserta didik untuk menceritakan mengenai hasil analisis. Pengumpulan data Experimenting 1 Meminta peserta didik untuk menyimpulkan mengenai hasil analisis. 2 Menambahkan informasi yang didapatkan dari media lain seperti buku atau internet. Mengasosiasi Associating 1 Mencatat informasi baru yang didapatkan di pencarian pola keruangan desa, pengertian desa dan pola persebaran desa. Mengkomunikasikan Communicating 1 Peserta didik menceritakan krakteristik tentang pola keruangan desa, pengertian desa dan pola persebaran desa. 2 Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai peserta didik dan meluruskan jika terjadi kesalahan konsep. 3. Kegiatan Penutup a. Mendorong siswa untuk melakukan, menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-ni-lai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini. b. Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk menguji wawasan siswa menge-nai materi yang telah disampaikan. c. Mengingatkan siswa untuk bersyukur atas kekuasaan Tuhan yang mampu menciptakan makhluk hidup dan alam dengan bermacam peranan dan manfaat untuk kehidupan. d. Memberikan penghargaan pujian dalam lisan atau tulisan kepada kelompok atau individu berkinerja baik. PERTEMUAN II A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan diskusi, life skills, dan penugasan, setelah mempelajari Bab ini siswa diharapkan mampu 1. Menjelaskan klasifikasi desa 33. Membedekan klasifikasi desa berdasarkan kemampuannya B. Materi Pembelajaran Klasifikasi desa C. Metode Pembelajaran Pendekatan umum Scientific Strategi pembelajaran Pembelajaran Group Investigation Metode Diskusi, life skills, dan penugasan D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar 1. Media Microsoft PowerPoint Bab 3 Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3. 2. Alat gambar/foto desa berdasarkan klasifikasinya. Alat dan bahan untuk kegiatan diskusi seperti peta atau atlas Indonesia. Komputer dan Proyektor. 3. Sumber Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3, literatur ilmiah buku atau jurnal, internet, dan lingkungan sekitar. E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi guru menyapa siswa dan mengabsen. b. Guru bertanya tentang klasifikasi desa di Indonesia. 2. Kegiatan Inti a. Pada kegiatan inti, guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model dan pendekatan yang telah disebutkan pada metode pembelajaran. Langkah-langkahnya, dapat diintegrasikan pada kegiatan berikut. Mengamati Observing 1 Memperhatikan klasifikasi desa berdasarkan kegiatan pokok dan kegiatan yang menonjol. 2 Mengamati klasifikasi desa berdasarkan kemampuannya. Menanya Questioning 1 Meminta peserta didik membuat 10 kelompok untuk membedakan klasifikasi desa berdasarkan kegiatan pokok dan kegiatan yang menonjol juga kemampuannya. 2 Masing-masing kelompok menceritakan materi tentang klasifikasi desa. Pengumpulan data Eksperimen/Exsplorasi 1 Secara acak, peserta didik memyampaikan hasil diskusi dengan kelompoknya. 2 Menambahkan informasi yang didapatkan dari media lain seperti buku atau internet. Mengasosiasi Associating 1 Menyimpulkan klasifikasi desa berdasarkan kegiatan pokok dan kegiatan yang menonjol 2 Menyimpulkan klasifikasi desa berdasarkan kemampuannya. Mengkomunikasikan Communicating 1 Masing-masing kelompok membacakan kesimpulan hasil diskusi kelompok di depan kelas. 2 Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai peserta didik dan meluruskan jika terjadi kesalahan konsep. 3 Memberikan komentar dari setiap penampilan siswa. 3. Kegiatan Penutup a. Mendorong siswa untuk melakukan, menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-ni-lai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini. b. Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk menguji wawasan siswa menge-nai materi yang telah disampaikan. c. Mengingatkan siswa untuk bersyukur atas kekuasaan Tuhan yang mampu menciptakan makhluk hidup dan alam dengan bermacam peranan dan manfaat untuk kehidupan. d. Memberikan penghargaan pujian dalam lisan atau tulisan kepada kelompok atau individu berkinerja baik. 4PERTEMUAN III dan IV A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan ceramah, life skills, dan diskusi, setelah mempelajari Bab ini siswa diharapkan mampu 1. Mengidetifikasi pola keruangan kota 2. Mendeskripsikan klasifikasi kota B. Materi Pembelajaran Pola keruangan kota C. Metode Pembelajaran endekatan umum Scientific Strategi pembelajaran Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Metode Ceramah, life skills, dan diskusi D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar 1. Media Microsoft PowerPoint Bab 3 Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3. 2. Alat foto klasifikasi kota. Alat dan bahan untuk kegiatan diskusi seperti peta atau atlas Indonesia. Komputer dan Proyektor. 3. Sumber Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3, literatur ilmiah buku atau jurnal, internet, dan lingkungan sekitar. E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi guru menyapa siswa dan mengabsen. b. Guru bertanya tentang pengertian kota 2. Kegiatan Inti a. Pada kegiatan inti, guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model dan pendekatan yang telah disebutkan pada metode pembelajaran. Langkah-langkahnya, dapat diintegrasikan pada kegiatan berikut. Mengamati Observing 1 Mengamati penjelasan guru tentang pengertian kota. 2 Mengamati pengklasifikasian kota berdasarkan fungsi, bentuk fisik, dan pola pertumbuhannya. Menanya Questioning 1 Memberikan tes secara lisan untuk dapat analisis pengetahuan dasar siswa terhadap kota. 2 Meminta peserta didik untuk mengklasifikasikan kota berdasarkan fungsi, bentuk fisik, dan pola pertumbuhannya.. Pengumpulan data Eksperimen/Exsplorasi 1 Meminta peserta didik untuk menyimpulkan mengenai hasil analisis. 2 Menambahkan informasi yang didapatkan dari media lain seperti buku atau internet. Mengasosiasi Associating 1 Mencatat informasi baru yang didapatkan di pencarian informasi tambahan tentang pengklasifikasian kota berdasarkan fungsi, bentuk fisik, dan pola pertumbuhannya.. Mengkomunikasikan Communicating 1 Peserta didik menceritakan krakteristik tentang pengklasifikasian kota berdasarkan fungsi, bentuk fisik, dan pola pertumbuhannya.. 2 Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai peserta didik dan meluruskan jika terjadi kesalahan konsep. 3. Kegiatan Penutup a. Mendorong siswa untuk melakukan, menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-ni-lai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini. 5b. Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk menguji wawasan siswa menge-nai materi yang telah disampaikan. c. Mengingatkan siswa untuk bersyukur atas kekuasaan Tuhan yang mampu menciptakan makhluk hidup dan alam dengan bermacam peranan dan manfaat untuk kehidupan. d. Memberikan penghargaan pujian dalam lisan atau tulisan kepada kelompok atau individu berkinerja baik. PERTEMUAN V dan VI A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan diskusi, life skills, dan penugasan, setelah mempelajari Bab ini siswa diharapkan mampu 1. Menganalisis struktur kota 2. Menjelaskan teori konsentris, sektor, konsektoral, dan pusat kegiatan banyak. B. Materi Pembelajaran Struktur kota teori konsentris, sektor, konsektoral, dan pusat kegiatan banyak. C. Metode Pembelajaran Pendekatan umum Scientific Strategi pembelajaran Pembelajaran Jigsaw Metode Diskusi, life skills, dan penugasan D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar 1. Media Microsoft PowerPoint Bab 3 Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3. 2. Alat Alat dan bahan untuk kegiatan diskusi seperti atlas atau peta Indonesia. Komputer dan Proyektor. 3. Sumber Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3, literatur ilmiah buku atau jurnal, internet, dan lingkungan sekitar. E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi guru menyapa siswa dan mengabsen. b. Guru bertanya tentang struktur kota 2. Kegiatan Inti a. Pada kegiatan inti, guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model dan pendekatan yang telah disebutkan pada metode pembelajaran. Langkah-langkahnya, dapat diintegrasikan pada kegiatan berikut. Mengamati Observing 1 Memperhatikan struktur kota di wilayah Indonesia. 2 Mengamati penjelasan guru tentang beberapa teori mengenai struktur kota. Menanya Questioning 1 Meminta peserta didik membuat beberapa kelompok sesuai dengan teori struktur kota. 2 Masing-masing kelompok menceritakan materi tentang struktur kota teori konsentris, sektor, konsektoral, dan pusat kegiatan banyak. Pengumpulan data Eksperimen/Exsplorasi 1 Secara acak, peserta didik memyampaikan hasil diskusi dengan kelompoknya. 2 Menambahkan informasi yang didapatkan dari media lain seperti buku atau internet. Mengasosiasi Associating 1 Menyimpulkan potensi struktur kota teori konsentris, sektor, konsektoral, dan pusat kegiatan banyak tersebut. 2 Menelaah upaya upaya menanfaatkan potensi struktur kota teori konsentris, sektor, konsektoral, dan pusat kegiatan banyak tersebut. 61 Masing-masing kelompok membacakan kesimpulan hasil diskusi kelompok di depan kelas disertai gambar yang mendukung. 2 Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai peserta didik dan meluruskan jika terjadi kesalahan konsep. 3 Memberikan komentar dari setiap penampilan siswa dan menjelaskan potensi fisik dan sosial masing-masing pulau besar/kepulauan tersebut. 3. Kegiatan Penutup a. Mendorong siswa untuk melakukan, menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-ni-lai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini. b. Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk menguji wawasan siswa menge-nai materi yang telah disampaikan. c. Mengingatkan siswa untuk bersyukur atas kekuasaan Tuhan yang mampu menciptakan makhluk hidup dan alam dengan bermacam peranan dan manfaat untuk kehidupan. d. Memberikan penghargaan pujian dalam lisan atau tulisan kepada kelompok atau individu berkinerja baik. PERTEMUAN VII dan VIII A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan Ceramah, tanya jawab, artikulasi, dan diskusi, setelah mempelajari Bab ini siswa diharapkan mampu 1. Menganalisis interaksi desa dengan kota dalam pengembangan ekonomi daerah. 2. Mengidentifikasi faktor pergerakan manusia, barang, jasa maupun informasi. B. Materi Pembelajaran interaksi desa dengan kota dalam pengembangan ekonomi daerah. C. Metode Pembelajaran Pendekatan umum Scientific Strategi pembelajaran Pembelajaran Skrip Kooperatif Metode Ceramah, tanya jawab, artikulasi, dan diskusi D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar 1. Media Microsoft PowerPoint Bab 3 Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3. 2. Alat Alat dan bahan untuk kegiatan diskusi. Komputer dan Proyektor. 3. Sumber Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3, literatur ilmiah buku atau jurnal, internet, dan lingkungan sekitar. E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi guru menyapa siswa dan mengabsen. b. Guru bertanya tentang interaksi desa dengan kota dalam pengembangan ekonomi daerah.. 2. Kegiatan Inti a. Pada kegiatan inti, guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model dan pendekatan yang telah disebutkan pada metode pembelajaran. Langkah-langkahnya, dapat diintegrasikan pada kegiatan berikut. Mengamati Observing 1 Menyimak mengenai foto interaksi desa dengan kota dalam pengembangan ekonomi daerah. 2 Memperhatikan foto pergerakan manusia, barang, jasa dan informasi. Menanya Questioning 1 Peserta didik membuat kelompok dengan teman sebangkunya berpasangan. 2 Secara berpasangan mendiskusikan mengenai interaksi desa dengan kota dalam pengembangan ekonomi daerah.. 71 Secara acak, peserta didik memyampaikan hasil diskusi dengan kelompoknya. 2 Menambahkan informasi yang didapatkannya dari media lain seperti buku atau internet. Mengasosiasi Associating 1 Menganalisis interaksi desa dengan kota dalam pengembangan ekonomi daerah dengan teman sekelompok. Mengkomunikasikan Communicating 1 Masing-masing kelompok membacakan kesimpulan hasil diskusi kelompok. 2 Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai peserta didik dan meluruskan jika terjadi kesalahan konsep. 3. Kegiatan Penutup a. Mendorong siswa untuk melakukan, menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-ni-lai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini. b. Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk menguji wawasan siswa menge-nai materi yang telah disampaikan. c. Mengingatkan siswa untuk bersyukur atas kekuasaan Tuhan yang mampu menciptakan makhluk hidup dan alam dengan bermacam peranan dan manfaat untuk kehidupan. d. Memberikan penghargaan pujian dalam lisan atau tulisan kepada kelompok atau individu berkinerja baik. PERTEMUAN IX dan X A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan kooperatif, tanya jawab, dan diskusi, setelah mempelajari Bab ini siswa diharapkan mampu 1. Mendeskripsikan perkembangan kota dan masalah alih fungsi lahan 2. Mengidentifikasi gerakan penarik, pendorong, ulak-alik. B. Materi Pembelajaran Perkembangan kota dan masalah alih fungsi lahan C. Metode Pembelajaran Pendekatan umum Scientific Strategi pembelajaran Pembelajaran Group Investigation Metode Kooperatif, tanya jawab, dan diskusi D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar 1. Media Microsoft PowerPoint Bab 3 Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3. 2. Alat gambar-gambar alih fungsi lahan. Alat dan bahan untuk kegiatan diskusi. Komputer dan Proyektor. 3. Sumber Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3, literatur ilmiah buku atau jurnal, internet, dan lingkungan sekitar. E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi guru menyapa siswa dan mengabsen. b. Guru bertanya tentang jenis-jenis pangan yang terdapat di Indonesia 2. Kegiatan Inti a. Pada kegiatan inti, guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model dan pendekatan yang telah disebutkan pada metode pembelajaran. Langkah-langkahnya, dapat diintegrasikan pada kegiatan berikut. Mengamati Observing 82 Memperhatikan masalah yang ditimbulkan dan dari alih fungsi lahan. Menanya Questioning 1 Meminta peserta didik membuat kelompok sesuai perkembangan kota dan masalah alih fungsi lahan 2 Masing-masing kelompok menceritakan materi perkembangan kota dan masalah alih fungsi lahan di Indonesia secara bergantian dengan teman sekelompoknya. Pengumpulan data Eksperimen/Exsplorasi 1 Secara acak, peserta didik memyampaikan hasil diskusi dengan kelompoknya. 2 Menambahkan informasi yang didapatkan dari media lain seperti buku atau internet. Mengasosiasi Associating 1 Menganalisis usaha perkembangan kota dan masalah alih fungsi lahan. Mengkomunikasikan Communicating 1 Masing-masing kelompok membacakan kesimpulan hasil diskusi kelompok di depan kelas. 2 Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai peserta didik dan meluruskan jika terjadi kesalahan konsep. 3 Memberikan komentar dari setiap penampilan siswa dan menjelaskan ketahanan pangan. 3. Kegiatan Penutup a. Mendorong siswa untuk melakukan, menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-ni-lai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini. b. Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk menguji wawasan siswa menge-nai materi yang telah disampaikan. c. Mengingatkan siswa untuk bersyukur atas kekuasaan Tuhan yang mampu menciptakan makhluk hidup dan alam dengan bermacam peranan dan manfaat untuk kehidupan. d. Memberikan penghargaan pujian dalam lisan atau tulisan kepada kelompok atau individu berkinerja baik. PERTEMUAN XI dan XII A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan diskusi, life skills, dan penugasan, setelah mempelajari Bab ini siswa diharapkan mampu 1. Menganalisis interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang 2. Mengidentifikasi interaksi desa-kota kaitannya dengan pengembangan ekonomi wilayah. B. Materi Pembelajaran Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang serta pengembangan ekonomi wilayah C. Metode Pembelajaran Pendekatan umum Scientific Strategi pembelajaran Pembelajaran Group Investigation Metode Diskusi, life skills, dan penugasan D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar 1. Media Microsoft PowerPoint Bab 3 Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3. 2. Alat Alat dan bahan untuk kegiatan diskusi seperti peta tata guna lahan/penggunaan lahan. Komputer dan Proyektor. 3. Sumber Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3, literatur ilmiah buku atau jurnal, internet, dan lingkungan sekitar. E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan 9b. Guru bertanya tentang Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang sertapengembangan ekonomi wilayah di Indonesia 2. Kegiatan Inti a. Pada kegiatan inti, guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model dan pendekatan yang telah disebutkan pada metode pembelajaran. Langkah-langkahnya, dapat diintegrasikan pada kegiatan berikut. Mengamati Observing 1 Memperhatikan penjelasan guru tentang Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang sertapengembangan ekonomi wilayah. Menanya Questioning 1 Meminta peserta didik membuat beberapa kelompok. 2 Masing-masing kelompok menceritakan materi tentang Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang sertapengembangan ekonomi wilayah. Pengumpulan data Eksperimen/Exsplorasi 1 Secara acak, peserta didik memyampaikan hasil diskusi dengan kelompoknya. 2 Masaing-masing kelompok menceritakan Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang sertapengembangan ekonomi wilayah. 3 Menambahkan informasi yang didapatkan dari media lain seperti buku atau internet atau mengunjungi instansi pemerintah yang terkait. Mengasosiasi Associating 1 Mengidentifikasi Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang serta pengembangan ekonomi wilayah. 2 Menganalisis Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang serta pengembangan ekonomi wilayah dengan teman sekelompok. Mengkomunikasikan Communicating 1 Masing-masing kelompok membacakan kesimpulan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan dilengkapi peta yang telah dibuat. 2 Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai peserta didik dan meluruskan jika terjadi kesalahan konsep. 3. Kegiatan Penutup a. Mendorong siswa untuk melakukan, menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-ni-lai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini. b. Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk menguji wawasan siswa menge-nai materi yang telah disampaikan. c. Mengingatkan siswa untuk bersyukur atas kekuasaan Tuhan yang mampu menciptakan makhluk hidup dan alam dengan bermacam peranan dan manfaat untuk kehidupan. d. Memberikan penghargaan pujian dalam lisan atau tulisan kepada kelompok atau individu berkinerja baik. PENILAIAN A. Teknik dan Bentuk Instrumen Kompetensi Inti Teknik Bentuk Instrumen Kompetensi Inti I dan II  Pengamatan Sikap  Lembar Pengamatan Sikap Rubrik Kompetensi III dan IV  Tes Unjuk Kerja  Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik  Tes Tertulis  Tes Uraian, Pilihan ganda, tabel penga-matan, atau lembar kerja siswa. 10B. Contoh Instrumen a. Lembar Pengamatan Sikap i. Kompetensi Inti I Pedoman Observasi Sikap Spiritual Petunjuk Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual siswa. Berilah tanda cek v pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Siswa ………. Kelas ………. Tanggal Pengamatan ……….. Materi Pokok ……….. No Aspek Pengamatan Skor Ket. 1 2 3 4 1 Menambah rasa keimanan akan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari biosfer persebaran flora dan fauna 2 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 3 Mengucapkan rasa syukur atas biosfer persebaran flora dan fauna 3 Memberi salam sesuai agama masing-masing sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/ presentasi 4 Mengamalkan sikap toleransi antarumat beragama Jumlah Skor Petunjuk Penyekoran Siswa memperoleh nilai Baik Sekali apabila memperoleh skor 13 - 16 Baik apabila memperoleh skor 9 - 12 Cukup apabila memperoleh skor 5 - 8 Kurang apabila memperoleh skor 1 - 4 ii. Kompetensi Inti II 1. Peduli Pedoman Observasi Sikap Peduli Petunjuk Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial siswa dalam kepedulian. Berilah tanda cek v pada kolom skor sesuai sikap kepedulian yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Siswa ………. 11Tanggal Pengamatan ……….. Materi Pokok ……….. No Aspek Pengamatan Skor Ket. 1 2 3 4 1 Menjaga kerapihan dan kebersihan kelas 2 Suka menolong teman/orang lain 3 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan 4 Menghargai pendapat orang lain Jumlah Skor Petunjuk Penyekoran Siswa memperoleh nilai Baik Sekali apabila memperoleh skor 13 - 16 Baik apabila memperoleh skor 9 - 12 Cukup apabila memperoleh skor 5 - 8 Kurang apabila memperoleh skor 1 - 4 2. Tanggung Jawab Pedoman Observasi Sikap Tanggung Jawab Petunjuk Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek v pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Siswa ………. Kelas ………. Tanggal Pengamatan ……….. Materi Pokok ……….. No Aspek Pengamatan Skor Ket. 1 2 3 4 1 Melaksanakan tugas individu atau kelompok dengan baik 2 Menerima resikodari tindakan yang dilakukan 3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat 4 Mengembalikan barang yang dipinjam 5 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan Jumlah Skor Petunjuk Penyekoran Siswa memperoleh nilai Baik Sekali apabila memperoleh skor 16 - 20 Baik apabila memperoleh skor 11 - 15 Cukup apabila memperoleh skor 6 – 10 Kurang apabila memperoleh skor 1 - 5 3. Disiplin 12Petunjuk Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek v pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut Ya = apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak = apabila siswa tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan. Nama Siswa ………. Kelas ………. Tanggal Pengamatan ……….. Materi Pokok ……….. No Sikap yang diamati YaMelakukanTidak Ket. 1 Masuk kelas tepat waktu 2 Mengumpulkan tugas tepat waktu 3 Memakai seragam sesuai tata tertib 4 Mengerjakan tugas yang diberikan 5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran 6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan 7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran 8 Membawa buku teks mata pelajaran Jumlah Petunjuk Penyekoran Siswa memperoleh nilai Baik Sekali apabila terdapat 7 – 8 jawaban YA Baik apabila terdapat 5 – 6 jawaban YA Cukup apabila terdapat 3 – 4 jawaban YA Kurang apabila terdapat 1 – 2 jawaban YA b. Lembar Tes Unjuk Kerja No Aspek yang dimiliki Ya Tidak Ket 1 Ketelitian mengamati lingkungan 2 Pemahaman akan konsep 3 Kecermatan dalam menghubungkan teori dengan kenyataan dilapangan. 4 Keterampilan mempresentasikan hasil pengamatan dan penjelasan uraian dengan cara yang menarik 5 Mampu mengajukan permasalahan Pertanyaan, ide, gagasan, dan argumentasi 6 Mampu menyajikan penyelesaian dari Suatu permasalahan Petunjuk Penyekoran Siswa memperoleh nilai Baik apabila terdapat 5 – 6 jawaban YA Cukup apabila terdapat 3 – 4 jawaban YA Kurang apabila terdapat 1 – 2 jawaban YA c. Lembar Tes Tertulis 1. Jelaskan bentuk-bentuk persebaran desa. 2. Jelaskan ciri-ciri masyarakat perkotaan. 3. Sebutkan klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya. 4. Jelaskan teori ketinggian bangunan dalam struktur kota. 135. Sebutkan tiga faktor yang memengaruhi interaksi wilayah. 6. Uraikan perbedaan antara desa swadaya dan desa swasembada. 7. Bagaimana kota tumbuh dan berkembang, serta faktor-faktor apa yang memengaruhi perkembangan dan keramaian suatu kota? 8. Sebutkan daya tarik kota sehingga terjadi urbanisasi. 9. Sebutkan empat manfaat interaksi desa dan kota dampak positif permukaan terhadap lingkungan sosial budaya. d. Lembar Portofolio ……… ……… ……… Keterangan  Pengorganisasian pembelajaran pada suatu pertemuan mengacu pada pembelajaran di dalam sil-abus.  Bisa juga, pengorganisasian pembelajaran dibantu dengan “jadwal matapelajaran” sesuai struktur kurikulum SMA, dengan catatan o Alokasi waktu untuk setiap matapelajaran dalam “jadwal matapelajaran” tersebut relatif fleksi-bel, disesuaikan dengan tema/sub tema dan kompleksitas kompetensi yang dibelajarkan. o Kegiatan Pembelajaran harus mencakup pembelajaran dalam silabus. o Contoh RPP ini tidak mencakup seluruh pertemuan. Jakarta, 27 Juli 2016 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Drs. H. Suradi Drs. Johan Effendi 12 Memperhatikan masalah yang ditimbulkan dan dari alih fungsi lahan. Menanya Questioning 1 Meminta peserta didik membuat kelompok sesuai perkembangan kota dan masalah alih fungsi lahan 2 Masing-masing kelompok menceritakan materi perkembangan kota dan masalah alih fungsi lahan di Indonesia secara bergantian dengan teman sekelompoknya. Pengumpulan data Eksperimen/Exsplorasi 1 Secara acak, peserta didik memyampaikan hasil diskusi dengan kelompoknya. 2 Menambahkan informasi yang didapatkan dari media lain seperti buku atau internet. Mengasosiasi Associating 1 Menganalisis usaha perkembangan kota dan masalah alih fungsi lahan. Mengkomunikasikan Communicating 1 Masing-masing kelompok membacakan kesimpulan hasil diskusi kelompok di depan kelas. 2 Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai peserta didik dan meluruskan jika terjadi kesalahan konsep. 3 Memberikan komentar dari setiap penampilan siswa dan menjelaskan ketahanan pangan. 3. Kegiatan Penutup a. Mendorong siswa untuk melakukan, menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-ni-lai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini. b. Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk menguji wawasan siswa menge-nai materi yang telah disampaikan. c. Mengingatkan siswa untuk bersyukur atas kekuasaan Tuhan yang mampu menciptakan makhluk hidup dan alam dengan bermacam peranan dan manfaat untuk kehidupan. d. Memberikan penghargaan pujian dalam lisan atau tulisan kepada kelompok atau individu berkinerja baik. PERTEMUAN XI dan XII A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan diskusi, life skills, dan penugasan, setelah mempelajari Bab ini siswa diharapkan mampu 1. Menganalisis interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang 2. Mengidentifikasi interaksi desa-kota kaitannya dengan pengembangan ekonomi wilayah. B. Materi Pembelajaran Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang serta pengembangan ekonomi wilayah C. Metode Pembelajaran Pendekatan umum Scientific Strategi pembelajaran Pembelajaran Group Investigation Metode Diskusi, life skills, dan penugasan D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar 1. Media Microsoft PowerPoint Bab 3 Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3. 2. Alat Alat dan bahan untuk kegiatan diskusi seperti peta tata guna lahan/penggunaan lahan. Komputer dan Proyektor. 3. Sumber Buku Aktif dan kreatif Belajar Geografi 3, literatur ilmiah buku atau jurnal, internet, dan lingkungan sekitar. E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan 2b. Guru bertanya tentang Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang sertapengembangan ekonomi wilayah di Indonesia 2. Kegiatan Inti a. Pada kegiatan inti, guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model dan pendekatan yang telah disebutkan pada metode pembelajaran. Langkah-langkahnya, dapat diintegrasikan pada kegiatan berikut. Mengamati Observing 1 Memperhatikan penjelasan guru tentang Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang sertapengembangan ekonomi wilayah. Menanya Questioning 1 Meminta peserta didik membuat beberapa kelompok. 2 Masing-masing kelompok menceritakan materi tentang Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang sertapengembangan ekonomi wilayah. Pengumpulan data Eksperimen/Exsplorasi 1 Secara acak, peserta didik memyampaikan hasil diskusi dengan kelompoknya. 2 Masaing-masing kelompok menceritakan Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang sertapengembangan ekonomi wilayah. 3 Menambahkan informasi yang didapatkan dari media lain seperti buku atau internet atau mengunjungi instansi pemerintah yang terkait. Mengasosiasi Associating 1 Mengidentifikasi Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang serta pengembangan ekonomi wilayah. 2 Menganalisis Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang serta pengembangan ekonomi wilayah dengan teman sekelompok. Mengkomunikasikan Communicating 1 Masing-masing kelompok membacakan kesimpulan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan dilengkapi peta yang telah dibuat. 2 Memberikan penegasan pada materi yang harus dikuasai peserta didik dan meluruskan jika terjadi kesalahan konsep. 3. Kegiatan Penutup a. Mendorong siswa untuk melakukan, menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-ni-lai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini. b. Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk menguji wawasan siswa menge-nai materi yang telah disampaikan. c. Mengingatkan siswa untuk bersyukur atas kekuasaan Tuhan yang mampu menciptakan makhluk hidup dan alam dengan bermacam peranan dan manfaat untuk kehidupan. d. Memberikan penghargaan pujian dalam lisan atau tulisan kepada kelompok atau individu berkinerja baik. PENILAIAN A. Teknik dan Bentuk Instrumen Kompetensi Inti Teknik Bentuk Instrumen Kompetensi Inti I dan II  Pengamatan Sikap  Lembar Pengamatan Sikap Rubrik Kompetensi III dan IV  Tes Unjuk Kerja  Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik  Tes Tertulis  Tes Uraian, Pilihan ganda, tabel penga-matan, atau lembar kerja siswa. 3B. Contoh Instrumen a. Lembar Pengamatan Sikap i. Kompetensi Inti I Pedoman Observasi Sikap Spiritual Petunjuk Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual siswa. Berilah tanda cek v pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Siswa ………. Kelas ………. Tanggal Pengamatan ……….. Materi Pokok ……….. No Aspek Pengamatan Skor Ket. 1 2 3 4 1 Menambah rasa keimanan akan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari biosfer persebaran flora dan fauna 2 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 3 Mengucapkan rasa syukur atas biosfer persebaran flora dan fauna 3 Memberi salam sesuai agama masing-masing sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/ presentasi 4 Mengamalkan sikap toleransi antarumat beragama Jumlah Skor Petunjuk Penyekoran Siswa memperoleh nilai Baik Sekali apabila memperoleh skor 13 - 16 Baik apabila memperoleh skor 9 - 12 Cukup apabila memperoleh skor 5 - 8 Kurang apabila memperoleh skor 1 - 4 ii. Kompetensi Inti II 1. Peduli Pedoman Observasi Sikap Peduli Petunjuk Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial siswa dalam kepedulian. Berilah tanda cek v pada kolom skor sesuai sikap kepedulian yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Siswa ………. 4Tanggal Pengamatan ……….. Materi Pokok ……….. No Aspek Pengamatan Skor Ket. 1 2 3 4 1 Menjaga kerapihan dan kebersihan kelas 2 Suka menolong teman/orang lain 3 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan 4 Menghargai pendapat orang lain Jumlah Skor Petunjuk Penyekoran Siswa memperoleh nilai Baik Sekali apabila memperoleh skor 13 - 16 Baik apabila memperoleh skor 9 - 12 Cukup apabila memperoleh skor 5 - 8 Kurang apabila memperoleh skor 1 - 4 2. Tanggung Jawab Pedoman Observasi Sikap Tanggung Jawab Petunjuk Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek v pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Siswa ………. Kelas ………. Tanggal Pengamatan ……….. Materi Pokok ……….. No Aspek Pengamatan Skor Ket. 1 2 3 4 1 Melaksanakan tugas individu atau kelompok dengan baik 2 Menerima resikodari tindakan yang dilakukan 3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat 4 Mengembalikan barang yang dipinjam 5 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan Jumlah Skor Petunjuk Penyekoran Siswa memperoleh nilai Baik Sekali apabila memperoleh skor 16 - 20 Baik apabila memperoleh skor 11 - 15 Cukup apabila memperoleh skor 6 – 10 Kurang apabila memperoleh skor 1 - 5 3. Disiplin 5Petunjuk Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek v pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut Ya = apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak = apabila siswa tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan. Nama Siswa ………. Kelas ………. Tanggal Pengamatan ……….. Materi Pokok ……….. No Sikap yang diamati YaMelakukanTidak Ket. 1 Masuk kelas tepat waktu 2 Mengumpulkan tugas tepat waktu 3 Memakai seragam sesuai tata tertib 4 Mengerjakan tugas yang diberikan 5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran 6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan 7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran 8 Membawa buku teks mata pelajaran Jumlah Petunjuk Penyekoran Siswa memperoleh nilai Baik Sekali apabila terdapat 7 – 8 jawaban YA Baik apabila terdapat 5 – 6 jawaban YA Cukup apabila terdapat 3 – 4 jawaban YA Kurang apabila terdapat 1 – 2 jawaban YA b. Lembar Tes Unjuk Kerja No Aspek yang dimiliki Ya Tidak Ket 1 Ketelitian mengamati lingkungan 2 Pemahaman akan konsep 3 Kecermatan dalam menghubungkan teori dengan kenyataan dilapangan. 4 Keterampilan mempresentasikan hasil pengamatan dan penjelasan uraian dengan cara yang menarik 5 Mampu mengajukan permasalahan Pertanyaan, ide, gagasan, dan argumentasi 6 Mampu menyajikan penyelesaian dari Suatu permasalahan Petunjuk Penyekoran Siswa memperoleh nilai Baik apabila terdapat 5 – 6 jawaban YA Cukup apabila terdapat 3 – 4 jawaban YA Kurang apabila terdapat 1 – 2 jawaban YA c. Lembar Tes Tertulis 1. Jelaskan bentuk-bentuk persebaran desa. 2. Jelaskan ciri-ciri masyarakat perkotaan. 3. Sebutkan klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya. 4. Jelaskan teori ketinggian bangunan dalam struktur kota. 65. Sebutkan tiga faktor yang memengaruhi interaksi wilayah. 6. Uraikan perbedaan antara desa swadaya dan desa swasembada. 7. Bagaimana kota tumbuh dan berkembang, serta faktor-faktor apa yang memengaruhi perkembangan dan keramaian suatu kota? 8. Sebutkan daya tarik kota sehingga terjadi urbanisasi. 9. Sebutkan empat manfaat interaksi desa dan kota dampak positif permukaan terhadap lingkungan sosial budaya. d. Lembar Portofolio ……… ……… ……… Keterangan  Pengorganisasian pembelajaran pada suatu pertemuan mengacu pada pembelajaran di dalam sil-abus.  Bisa juga, pengorganisasian pembelajaran dibantu dengan “jadwal matapelajaran” sesuai struktur kurikulum SMA, dengan catatan o Alokasi waktu untuk setiap matapelajaran dalam “jadwal matapelajaran” tersebut relatif fleksi-bel, disesuaikan dengan tema/sub tema dan kompleksitas kompetensi yang dibelajarkan. o Kegiatan Pembelajaran harus mencakup pembelajaran dalam silabus. o Contoh RPP ini tidak mencakup seluruh pertemuan. Jakarta, 27 Juli 2016 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Drs. H. Suradi Drs. Johan Effendi Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Surabaya27 September 2021 1136Hallo Kak Nazwa, kakak bantu jawab ya pertanyaan dari kamu ..... Klasifikasi kota berdasarkan tahap perkembangan dan sosio kulturalnya dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Tahap eopolis sebagai awal pembentukan kota yang tentu saja berakar di daerah perdesaan. 2. Tahap polis yang terbentuk ketika asosiasi beberapa desa terjadi. Pada tahap ini sebuah komunitas tumbuh di sekitar inti wilayah dengan pemerintahan dan lembaga-lembaga sendiri. 3. Tahap metropolis yang terbentuk dengan perkembangan struktur ruang kota yang lebih besar. Kota sudah mampu memberikan pengaruh terhadap wilayah di sekitarnya. Tahap ini dicirikan oleh spesialisasi perdagangan dengan surplus produk-produk regional. 4. Tahap megalopolis yang ditandai dengan lebih banyak keragaman budaya. Pada tahap ini terjadi ekspansi industri dan pertumbuhan kota yang berlebihan. Tahap ini menjadi awal kemunduran kota. 5. Tahap tiranopolis yang ditandai dengan lingkungan kota memburuk dan orang-orang lari ke perdesaan. necropolis di mana kota semakin membusuk. Peradaban menurun. Perang, kelaparan, dan penyakit terjadi di mana-mana dan membawa kota menuju kehancuran. Semoga membantu Jenjang 12 SMA Topik Interaksi desa dan kota

sebutkan klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya