🥍 Siapakah Aku Dihadapanmu Tuhan Lirik
SiapakahAku? JAKARTA, Ini merupakan pertanyaan mendasar yang dibutuhkan jawabannya oleh setiap manusia. Individu disebut sehat secara psikologis jika menemukan dirinya sebagai pribadi unik tanpa keterpisahan dari orang lain. Kendati perasaannya menyatu dengan semua orang, ia tidak meleburkan diri pada kelompok secara membabi
Siapakahaku dihadapanMu Tuhan? Kau curahkan cintaMu Apakah artiku bagiMu? CintaMu setia selalu. Pantaskah kumenyambut tubuh darahMu Karena banyak dosaku Sering ku ingkari cintaMu Dalam langkah hidupku. Ampunilah aku, ampuni kalemahanku Ampuni dosaku dalam kerahimanMu Agar ku mampu wartakan kasihMu Di dalam hidupku. Bersihkan hatiku dengan
Siapakahaku dihadapanMu Tuhan Kau curahkan cintaMu Apakah artiku bagiMu CintaMu setia selalu Pantaskah ku menyambut tubuh darahMu Karena banyak dosaku Sering ku ingkari cintaMu Dalam langkah hidupku . Ampunilah aku, ampuni kelemahanku Ampuni dosaku dalam kerahimanMu Agar ku mampu wartakan kasihMu Di dalam hidupku
Siapakahaku dihadapanMu Tuhan Kau curahkan cintaMu Apakah artiku bagiMu CintaMu setia selalu Pantaskah ku menyambut tubuh darahMu Karena banyak dosaku Sering ku ingkari cintaMu Dalam langkah hidupku Ampunilah aku, ampuni kelemahanku Ampuni dosaku dalam kerahimanMu Agar ku mampu wartakan kasihMu
Lirikdan Kunci Lagu Jadikan Hatiku Istana CintaMu (Anastasya Mia & JM Production) - Ayo Memuji Tuhan - https: C Dm C F Siapakah aku di hadapan-Mu Tuhan C Dm D G E Kau curahkan cinta-Mu Am F Apakah artiku bagi-Mu C D G Cinta-Mu setia selalu Verse 2 : C Dm C F Pantaskah ku menyambut tubuh darah-Mu C Dm D G E Karena banyak dosaku Am F Sering
GrahaRehobot Gading Kirana blok A10 No. 1-2 Kelapa Gading, Jakarta Utara Telp : +62-21 45842381 Fax : +62-21 45842380 email: setpus@rehobot.org
Akumenangis dengan sedih, meratapi nasibku yang tidak kunjung berubah. penderitaan ini ku alami. Dimana engkau Tuhan Malam mulai tiba, akupun tidak tau kemana kaki ini akan membawaku pergi. Dalam perjalananku yang tanpa tujuan, aku melihat pedesaan yang sangat kecil dan berharap aku di terima untuk tinggal disana.
BapakIbu, Saudara/i terkasih. Syair lagu "Siapakah aku di hadapanMu Tuhan Kau curahkan cintaMu?" sepintas langsung terngiang di benak saya ketika membaca perikop Injil Lukas 18:9-14. Gambaran perikop ini sungguh mengena bagi saya pribadi bahwa Allah membenarkan manusia bukan karena kesalehannya tetapi karena kesadaran dirinya akan kedosaan
Howto Install Drivers After you have found the right driver for your device and operating system, follow these simple instructions to install it.Win Vista File Size: They seem to import fine until I try to access them.Solvusoft is récognized by Microsoft ás a leading lndependent Software Vendor, achiéving the highest Ievel of completence
BSZSOll. Lirik dan Kord Lagu - Marilah Memuji Tuhan dalam setiap Langkah Hidupmu, Pergunakanlah Talenta yang ada pada dirimu, janganlah menimbunnya, Apa yang bisa kita berikan kepada Tuhan selain Tubuh ini untuk kita persembahkan menjadi Sukacita Baginya. Lirik dan Kord Lagu Jadikan Hatiku Istana CintaMuIntro Fm - E – D - Cm – Bm – E – A - E A Bm Cm D Siapakah aku dihadapanMu Tuhan A B E C Kau curahkan cintaMu Fm E D Apakah artiku bagiMu Cm B E CintaMu… setia selalu A Bm Cm D Pantaskah ku menyambut tubuh darahMu A B E C Karna banyak dosaku Fm E D Sering ku ingkari cintaMu Cm B E A D - E Dalam langkah hi-dup-ku… Chorus A D A E Ampunilah aku, ampuni kelemahanku A Bm B E C Ampuni dosaku dalam kerahimanku Fm E D Cm Agar ku… mampu wartakan kasihMu Bm B E Didalam hi… dup… ku… A D A E Bersihkan hatiku dengan sucinya cintaMu A Bm B E C Jadikan hatiku istana cintaMu Fm E D Cm Tempat yang… layak untuk bersemayam Bm E A Tubuh dan da… rah… Mu…
RENUNGAN Hari Minggu Biasa XXX 27 Oktober 2019 Sir. 3512-14,16-18; Mzm. 342-3,17-18,19,23; 2Tim. 46-8,16-18; Luk. 189-14. DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO “ ….Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” Luk 1814 Bapak/Ibu, Saudara/i terkasih. Syair lagu “Siapakah aku di hadapanMu Tuhan Kau curahkan cintaMu?” sepintas langsung terngiang di benak saya ketika membaca perikop Injil Lukas 189-14. Gambaran perikop ini sungguh mengena bagi saya pribadi bahwa Allah membenarkan manusia bukan karena kesalehannya tetapi karena kesadaran dirinya akan kedosaan dan kebutuhan manusia akan rahmat Allah. Perumpamaan ini sangat menohok pada masyarakat zaman Yesus. Yesus menampilkan dua sosok yang sangat kontras. Tujuan Yesus sudah jelas tertulis di awal perikop ini. Yesus hendak menegur orang yang menganggap dirinya benar dan merendahkan orang lain. Konteks masyarakat zaman Yesus sangat feodal. Pemerintah dan pemegang jabatan keagamaan memiliki otoritas penuh untuk menyatakan kebenaran dan menyatakan orang lain bersalah. Yesus menampilkan dua sosok yang sangat kontras. Sosok pertama adalah orang Farisi. Bagi masyarakat zaman Yesus, orang Farisi memiliki kedudukan terhormat sehubungan dengan peran mereka dalam hidup keagamaan. Sosok ini menggambarkan kesalehan yang palsu. Berdiri merupakan sikap tubuh yang umum untuk berdoa Mat. 65; Mrk. 1125. Sikap berdiri sengaja disampaikan Yesus untuk memberi ilustrasi bahwa orang Farisi ini ingin dilihat orang. Bandingkan dengan sikap pemungut cukai yang tidak berani menengadah ke langit ayat 13. Sikap orang Farisi ini menunjukkan bahwa dia sedang berdoa kepada dirinya sendiri, atau untuk dirinya sendiri, dan bukan berdoa sendiri. “Aku tidak sama seperti semua orang lain. ayat 12”. Tidak diragukan bahwa perilakunya memang sebaik yang ia katakan itu. Persoalannya bukan terletak pada tindakannya, melainkan pada sikapnya yang menganggap diri benar. Berpuasa merupakan bagian dari ritual orang Yahudi, tetapi tidak disebutkan bahwa seseorang harus berpuasa dua kali dalam seminggu. Orang Farisi ini melampaui persyaratan Hukum Taurat. Sosok kedua yang ditampilkan adalah sosok pemungut cukai. Sosok ini mewakili orang yang disingkirkan masyarakat karena dianggap sebagai pengkhianat bangsanya. Dia berdiri jauh-jauh. Hal ini menunjukkan kesadaran dirinya bahwa dia membutuhkan Allah untuk membuat dirinya menjadi benar dibenarkan. Sikapnya yang lebih dahulu melihat dirinya dan tidak melihat keburukan orang lain dinyatakan dengan ungkapan “orang berdosa ini.” Kata penunjuk dipergunakan untuk menunjukkan bahwa si pemungut cukai hanya memikirkan dosa-dosanya sendiri. Dalam pandangannya dialah orang yang paling berdosa. Di akhir perikop ini dikatakan “pemungut cukai ini pulang sebagai yang dibenarkan.” Hal ini berarti memperhitungkan sebagai benar dan bukan karena dia sudah benar. Mengapa pemungut cukai ini dibenarkan? Karena sikap batinnya! Pertama, dia lebih dahulu menyadari diri sebagai pendosa, bahkan dengan jujur mengakuinya di hadapan Allah. Kedua, dia hidup semata-mata mengandalkan kasih Allah, terbukti dengan seruannya mohon belas kasih Allah. Hal ini sangat berkebalikan dengan kesalehan palsu orang Farisi. Bapak/Ibu, Saudara/i terkasih. Dalam kehidupan saat ini, apa yang dikatakan Yesus melalui perumpamaan ini sering kita hadapi. Ada orang yang terlibat aktif dalam kehidupan menggereja, menjadi pengurus gereja, mengikuti komunitas pelayanan bahkan lebih dari satu komunitas. Ada pula yang begitu hafal Kitab Suci dan peraturan liturgi. Ada yang setiap hari mengikuti Ekaristi, berpuasa, dan berpantang. Semua itu sangat baik karena menunjukkan kesalehan rohani. Jangan sampai semua kesalehan itu berubah menjadi kesalehan palsu atau bahkan formalisme beragama. Kesalehan palsu terjadi ketika di balik kesalehan itu, dia sibuk menghakimi orang lain dan merasa diri paling benar. Marilah saudara-saudara, kita membangun sikap yang lebih dahulu menyadari diri kita dan kesalahan kita serta mengandalkan Tuhan, sebagaimana diteladankan oleh pemungut cukai. Berkah Dalem Bonny Prima Saputra Lingk. St. Lucia Renungan peserta lomba menulis renungan dalam rangka BKSN 2019 Paroki Santo Yosep Purwokerto
Kuterpesona Melihat semua Kemurahan-Mu Kebaikan-Mu Dalam Hidupku Tak sekalipun Kau kecewakan S’lalu setia Tak ingkar janji Dalam hidupku Reff Ini aku, dihadapanMu Ku s’rahkan diriku, apa adanya Tak ada lagi keraguanku Bentukku jadi seperti yang Kau mau Kini aku, sujud berlutut MenyembahMu dalam Roh dan Kebenaran Aku percaya, Engkau yang sanggup Bawa diriku, masuk indah rencanaMu
siapakah aku dihadapanmu tuhan lirik