🦘 Surah Al Fath Latin

Surah Al-Fath adalah surah ke-48 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Madaniyah yang terdiri atas 29 ayat. Dinamakan Al-Fath yang berarti Kemenangan diambil dari perkataan Fat-han yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Sebagian besar dari ayat-ayat surah ini menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan kemenangan yang dicapai Nabi Muhammad S.A.W dalam peperangannya. SuratAl Fath. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِيْنًاۙ. Innā fataḥnā laka fatḥam mubīnā(n). Sesungguhnya Kami telah menganugerahkan kepadamu kemenangan yang nyata Bacajuga: Surat Al Hadid Lengkap Arab Latin dan Artinya. Dalam Alquran Surat Al Fath menempati juz 26, tepatnya setelah Surat Muhammad. Surat Al Fath namanya diambil dari bacaan ayat pertama yakni lafaz Fat han. Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, Al Fath memiliki arti kemenangan. Surahini terdiri dari 29 ayat yang seluruhnya diturunkan di kota Madinah. Dengan demikian, Surah Al-Fath termasuk golongan Surat Madaniyah. Menjelang akhir tahun keenam hijriah, Nabi Muhammad Saw, memutuskan untuk menyelenggarakan "haji kecil" atau "ziarah suci" ('umrah) ke Makkah bersama para pengikutnya pada bulan Dzulqa'dah. Walaupun selama hampir enam tahun perang terus berkecamuk antara komunitas Muslim di Madinah dan penguasa masyarakat pagan Makkah, Nabi tidak AlEhsaan Advanced Quran Grammatical Analysis With the blessings and taufeeq of Allah we are pleased to announce a new class that will enhance our understanding of the divine speech of our Creator, Allah the most High and Beneficent, through a detailed Grammatical Anaylysis of the verses of the Glorious Quran Advanced Quran Grammatical Analysis Class surah madaniyah, seperti surah Muhammad, Al Engkaulihat -wahai orang yang memperhatikan- mereka rukuk dan sujud untuk Allah -Subḥānahu-, meminta kepada Allah agar menganugerahkan kepada mereka ampunan dan pahala yang baik serta meridai mereka. Tanda mereka terdapat di wajah mereka dari bekas sujud sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Search Surah Baqarah Grammatical Analysis. Idrees Zubair and Dr (2:148) Have fear of All By Sh Ahsan Hanif Sūrah al-Fātiḥah is described as the 'Mother of the Qur'an' and the 'Seven oft-repeated verses' Basic Grammar; Tajweed Analysis Title: Surah Al-Mulk (pdf) Author: www Title: Surah Al-Mulk (pdf) Author: www. Berikutadalah bacaan Surat Al Fath ayat 28-29 Arab, latin, dan artinya yang dikutip dari buku Al-Quran Kitab Toleransi karya Zuhairi Misrawi (2010:113). هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًا Bacaansurat Al Fath latin, Arab dan terjemahan bahasa Indonesia. Belajar Mengaji surah Al Fath lebih mudah dengan makna dan artinya. L756oO. إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِينًا innā fataḥnā laka fat-ḥam mubīnā [1] Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata. لِّيَغْفِرَ لَكَ ٱللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنۢبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَٲطًا مُّسْتَقِيمًا liyagfira lakallāhu mā taqaddama min żambika wa mā ta`akhkhara wa yutimma ni'matahụ 'alaika wa yahdiyaka ṣirāṭam mustaqīmā [2] Agar Allah memberikan ampunan kepadamu Muhammad atas dosamu yang lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus, وَيَنصُرَكَ ٱللَّهُ نَصْرًا عَزِيزًا wa yanṣurakallāhu naṣran 'azīzā [3] dan agar Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat banyak. هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ فِى قُلُوبِ ٱلْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوٓاْ إِيمَـٰنًا مَّعَ إِيمَـٰنِهِمْ‌ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضِ‌ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا huwallażī anzalas-sakīnata fī qulụbil-mu`minīna liyazdādū īmānam ma'a īmānihim, wa lillāhi junụdus-samāwāti wal-arḍ, wa kānallāhu 'alīman ḥakīmā [4] Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka yang telah ada. Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana; لِّيُدْخِلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَـٰتِ جَنَّـٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَا وَيُكَفِّرَ عَنْهُمْ سَيِّـَٔـاتِهِمْ‌ۚ وَكَانَ ذَٲلِكَ عِندَ ٱللَّهِ فَوْزًا عَظِيمًا liyudkhilal-mu`minīna wal-mu`mināti jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā wa yukaffira 'an-hum sayyi`ātihim, wa kāna żālika 'indallāhi fauzan 'aẓīmā [5] Agar Dia masukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan Dia akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu menurut Allah suatu keuntungan yang besar, وَيُعَذِّبَ ٱلْمُنَـٰفِقِينَ وَٱلْمُنَـٰفِقَـٰتِ وَٱلْمُشْرِكِينَ وَٱلْمُشْرِكَـٰتِ ٱلظَّآنِّينَ بِٱللَّهِ ظَنَّ ٱلسَّوْءِ‌ۚ عَلَيْهِمْ دَآئِرَةُ ٱلسَّوْءِ‌ۖ وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ‌ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا wa yu'ażżibal-munāfiqīna wal-munāfiqāti wal-musyrikīna wal-musyrikātiẓ-ẓānnīna billāhi ẓannas-saụ`, 'alaihim dā`iratus-saụ`, wa gaḍiballāhu 'alaihim wa la'anahum wa a'adda lahum jahannam, wa sā`at maṣīrā [6] dan Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan juga orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran azab yang buruk dan Allah murka kepada mereka dan mengutuk mereka serta menyediakan neraka Jahanam bagi mereka. Dan neraka Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali. وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضِ‌ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا wa lillāhi junụdus-samāwāti wal-arḍ, wa kānallāhu 'azīzan ḥakīmā [7] Dan milik Allah bala tentara langit dan bumi. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. إِنَّآ أَرْسَلْنَـٰكَ شَـٰهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا innā arsalnāka syāhidaw wa mubasysyiraw wa nażīrā [8] Sesungguhnya Kami mengutus engkau Muhammad sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, لِّتُؤْمِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً litu`minụ billāhi wa rasụlihī wa tu'azzirụhu wa tuwaqqirụh, wa tusabbiḥụhu bukrataw wa aṣīlā [9] agar kamu semua beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan agama-Nya, membesarkan-Nya, dan bertasbih kepada-Nya pagi dan petang. إِنَّ ٱلَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ ٱللَّهَ يَدُ ٱللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ‌ۚ فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ‌ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَـٰهَدَ عَلَيْهُ ٱللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا innallażīna yubāyi'ụnaka innamā yubāyi'ụnallāh, yadullāhi fauqa aidīhim, fa man nakaṡa fa innamā yangkuṡu 'alā nafsih, wa man aufā bimā 'āhada 'alaihullāha fa sayu`tīhi ajran 'aẓīmā [10] Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepadamu Muhammad, sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia melanggar atas janji sendiri; dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Dia akan memberinya pahala yang besar. سَيَقُولُ لَكَ ٱلْمُخَلَّفُونَ مِنَ ٱلْأَعْرَابِ شَغَلَتْنَآ أَمْوَٲلُنَا وَأَهْلُونَا فَٱسْتَغْفِرْ لَنَا‌ۚ يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِم مَّا لَيْسَ فِى قُلُوبِهِمْ‌ۚ قُلْ فَمَن يَمْلِكُ لَكُم مِّنَ ٱللَّهِ شَيْــًٔا إِنْ أَرَادَ بِكُمْ ضَرًّا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ نَفْعَۢا‌ۚ بَلْ كَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرَۢا sayaqụlu lakal-mukhallafụna minal-a'rābi syagalatnā amwālunā wa ahlụnā fastagfir lanā, yaqụlụna bi`alsinatihim mā laisa fī qulụbihim, qul fa may yamliku lakum minallāhi syai`an in arāda bikum ḍarran au arāda bikum naf'ā, bal kānallāhu bimā ta'malụna khabīrā [11] Orang-orang Badui yang tertinggal tidak turut ke Hudaibiyah akan berkata kepadamu, “Kami telah disibukkan oleh harta dan keluarga kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami.” Mereka mengucapkan sesuatu dengan mulutnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah, “Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki bencana terhadap kamu atau jika Dia menghendaki keuntungan bagimu? Sungguh, Allah Mahateliti dengan apa yang kamu kerjakan.” بَلْ ظَنَنتُمْ أَن لَّن يَنقَلِبَ ٱلرَّسُولُ وَٱلْمُؤْمِنُونَ إِلَىٰٓ أَهْلِيهِمْ أَبَدًا وَزُيِّنَ ذَٲلِكَ فِى قُلُوبِكُمْ وَظَنَنتُمْ ظَنَّ ٱلسَّوْءِ وَكُنتُمْ قَوْمَۢا بُورًا bal ẓanantum al lay yangqalibar-rasụlu wal-mu`minụna ilā ahlīhim abadaw wa zuyyina żālika fī qulụbikum wa ẓanantum ẓannas-saụ`, wa kuntum qaumam bụrā [12] Bahkan semula kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin sekali-kali tidak akan kembali lagi kepada keluarga mereka selama-lamanya dan dijadikan terasa indah yang demikian itu di dalam hatimu, dan kamu telah berprasangka dengan prasangka yang buruk, karena itu kamu menjadi kaum yang binasa. وَمَن لَّمْ يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ فَإِنَّآ أَعْتَدْنَا لِلْكَـٰفِرِينَ سَعِيرًا wa mal lam yu`mim billāhi wa rasụlihī fa innā a'tadnā lil-kāfirīna sa'īrā [13] Dan barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala. وَلِلَّهِ مُلْكُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضِ‌ۚ يَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ‌ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا wa lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍ, yagfiru limay yasyā`u wa yu'ażżibu may yasyā`, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā [14] Dan hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan akan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. سَيَقُولُ ٱلْمُخَلَّفُونَ إِذَا ٱنطَلَقْتُمْ إِلَىٰ مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوهَا ذَرُونَا نَتَّبِعْكُمْ‌ۖ يُرِيدُونَ أَن يُبَدِّلُواْ كَلَـٰمَ ٱللَّهِ‌ۚ قُل لَّن تَتَّبِعُونَا كَذَٲلِكُمْ قَالَ ٱللَّهُ مِن قَبْلُ‌ۖ فَسَيَقُولُونَ بَلْ تَحْسُدُونَنَا‌ۚ بَلْ كَانُواْ لَا يَفْقَهُونَ إِلَّا قَلِيلاً sayaqụlul-mukhallafụna iżanṭalaqtum ilā magānima lita`khużụhā żarụnā nattabi'kum, yurīdụna ay yubaddilụ kalāmallāh, qul lan tattabi'ụnā każālikum qālallāhu ming qabl, fa sayaqụlụna bal taḥsudụnanā, bal kānụ lā yafqahụna illā qalīlā [15] Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak boleh mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali. قُل لِّلْمُخَلَّفِينَ مِنَ ٱلْأَعْرَابِ سَتُدْعَوْنَ إِلَىٰ قَوْمٍ أُوْلِى بَأْسٍ شَدِيدٍ تُقَـٰتِلُونَهُمْ أَوْ يُسْلِمُونَ‌ۖ فَإِن تُطِيعُواْ يُؤْتِكُمُ ٱللَّهُ أَجْرًا حَسَنًا‌ۖ وَإِن تَتَوَلَّوْاْ كَمَا تَوَلَّيْتُم مِّن قَبْلُ يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا qul lil-mukhallafīna minal-a'rābi satud'auna ilā qaumin ulī ba`sin syadīdin tuqātilụnahum au yuslimụn, fa in tuṭī'ụ yu`tikumullāhu ajran ḥasanā, wa in tatawallau kamā tawallaitum ming qablu yu'ażżibkum 'ażāban alīmā [16] Katakanlah kepada orang-orang Badui yang tertinggal, “Kamu akan diajak untuk memerangi kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu harus memerangi mereka kecuali mereka menyerah. Jika kamu patuhi ajakan itu Allah akan memberimu pahala yang baik, tetapi jika kamu berpaling seperti yang kamu perbuat sebelumnya, Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih.” لَّيْسَ عَلَى ٱلْأَعْمَىٰ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلْأَعْرَجِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلْمَرِيضِ حَرَجٌ‌ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ يُدْخِلْهُ جَنَّـٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ‌ۖ وَمَن يَتَوَلَّ يُعَذِّبْهُ عَذَابًا أَلِيمًا laisa 'alal-a'mā ḥarajuw wa lā 'alal-a'raji ḥarajuw wa lā 'alal-marīḍi ḥaraj, wa may yuṭi'illāha wa rasụlahụ yudkhil-hu jannātin tajrī min taḥtihal-an-hār, wa may yatawalla yu'ażżib-hu 'ażāban alīmā [17] Tidak ada dosa atas orang-orang yang buta, atas orang-orang yang pincang, dan atas orang-orang yang sakit apabila tidak ikut berperang. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; tetapi barangsiapa berpaling, Dia akan mengazabnya dengan azab yang pedih. ۞ لَّقَدْ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنِ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ ٱلشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِى قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَـٰبَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا laqad raḍiyallāhu 'anil-mu`minīna iż yubāyi'ụnaka taḥtasy-syajarati fa 'alima mā fī qulụbihim fa anzalas-sakīnata 'alaihim wa aṡābahum fat-ḥang qarībā [18] Sungguh, Allah telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu Muhammad di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat, وَمَغَانِمَ كَثِيرَةً يَأْخُذُونَهَا‌ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا wa magānima kaṡīratay ya`khużụnahā, wa kānallāhu 'azīzan ḥakīmā [19] dan harta rampasan perang yang banyak yang akan mereka peroleh. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. وَعَدَكُمُ ٱللَّهُ مَغَانِمَ كَثِيرَةً تَأْخُذُونَهَا فَعَجَّلَ لَكُمْ هَـٰذِهِۦ وَكَفَّ أَيْدِىَ ٱلنَّاسِ عَنكُمْ وَلِتَكُونَ ءَايَةً لِّلْمُؤْمِنِينَ وَيَهْدِيَكُمْ صِرَٲطًا مُّسْتَقِيمًا wa 'adakumullāhu magānima kaṡīratan ta`khużụnahā fa 'ajjala lakum hāżihī wa kaffa aidiyan-nāsi 'angkum, wa litakụna āyatal lil-mu`minīna wa yahdiyakum ṣirāṭam mustaqīmā [20] Allah menjanjikan kepadamu harta rampasan perang yang banyak yang dapat kamu ambil, maka Dia segerakan harta rampasan perang ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari membinasakanmu agar kamu mensyukuri-Nya dan agar menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjukkan kamu ke jalan yang lurus. وَأُخْرَىٰ لَمْ تَقْدِرُواْ عَلَيْهَا قَدْ أَحَاطَ ٱللَّهُ بِهَا‌ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرًا wa ukhrā lam taqdirụ 'alaihā qad aḥāṭallāhu bihā, wa kānallāhu 'alā kulli syai`ing qadīrā [21] Dan kemenangan-kemenangan atas negeri-negeri lain yang tidak dapat kamu perkirakan, tetapi sesungguhnya Allah telah menentukannya. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. وَلَوْ قَـٰتَلَكُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوَلَّوُاْ ٱلْأَدْبَـٰرَ ثُمَّ لَا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا walau qātalakumullażīna kafarụ lawallawul-adbāra ṡumma lā yajidụna waliyyaw wa lā naṣīrā [22] Dan sekiranya orang-orang yang kafir itu memerangi kamu pastilah mereka akan berbalik melarikan diri kalah dan mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong. سُنَّةَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلُ‌ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبْدِيلاً sunnatallāhillatī qad khalat ming qabl, wa lan tajida lisunnatillāhi tabdīlā [23] Demikianlah hukum Allah, yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tidak akan menemukan perubahan pada hukum Allah itu. وَهُوَ ٱلَّذِى كَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ عَنْهُم بِبَطْنِ مَكَّةَ مِنۢ بَعْدِ أَنْ أَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ‌ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا wa huwallażī kaffa aidiyahum 'angkum wa aidiyakum 'an-hum bibaṭni makkata mim ba'di an aẓfarakum 'alaihim, wa kānallāhu bimā ta'malụna baṣīrā [24] Dan Dialah yang mencegah tangan mereka dari membinasakan kamu dan mencegah tangan kamu dari membinasakan mereka di tengah kota Mekah setelah Allah memenangkan kamu atas mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. هُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَصَدُّوكُمْ عَنِ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ وَٱلْهَدْىَ مَعْكُوفًا أَن يَبْلُغَ مَحِلَّهُۥ‌ۚ وَلَوْلَا رِجَالٌ مُّؤْمِنُونَ وَنِسَآءٌ مُّؤْمِنَـٰتٌ لَّمْ تَعْلَمُوهُمْ أَن تَطَــُٔوهُمْ فَتُصِيبَكُم مِّنْهُم مَّعَرَّةُۢ بِغَيْرِ عِلْمٍ‌ۖ لِّيُدْخِلَ ٱللَّهُ فِى رَحْمَتِهِۦ مَن يَشَآءُ‌ۚ لَوْ تَزَيَّلُواْ لَعَذَّبْنَا ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا humullażīna kafarụ wa ṣaddụkum 'anil-masjidil-ḥarāmi wal-hadya ma'kụfan ay yabluga maḥillah, walau lā rijālum mu`minụna wa nisā`um mu`minātul lam ta'lamụhum an taṭa'ụhum fa tuṣībakum min-hum ma'arratum bigairi 'ilm, liyudkhilallāhu fī raḥmatihī may yasyā`, lau tazayyalụ la'ażżabnallażīna kafarụ min-hum 'ażāban alīmā [25] Merekalah orang-orang kafir yang menghalang-halangi kamu masuk Masjidilharam dan menghambat hewan-hewan kurban sampai ke tempat penyembelihannya. Dan kalau bukanlah karena ada beberapa orang beriman laki-laki dan perempuan yang tidak kamu ketahui, tentulah kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesulitan tanpa kamu sadari. Karena Allah hendak memasukkan siapa yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka terpisah, tentu Kami akan mengazab orang-orang yang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih. إِذْ جَعَلَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ ٱلْجَـٰهِلِيَّةِ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ ٱلتَّقْوَىٰ وَكَانُوٓاْ أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا‌ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا iż ja'alallażīna kafarụ fī qulụbihimul-ḥamiyyata ḥamiyyatal-jāhiliyyati fa anzalallāhu sakīnatahụ 'alā rasụlihī wa 'alal-mu`minīna wa alzamahum kalimatat-taqwā wa kānū aḥaqqa bihā wa ahlahā, wa kānallāhu bikulli syai`in 'alīmā [26] Ketika orang-orang yang kafir menanamkan kesombongan dalam hati mereka yaitu kesombongan jahiliah, lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin; dan Allah mewajibkan kepada mereka tetap taat menjalankan kalimat takwa dan mereka lebih berhak dengan itu dan patut memilikinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. لَّقَدْ صَدَقَ ٱللَّهُ رَسُولَهُ ٱلرُّءْيَا بِٱلْحَقِّ‌ۖ لَتَدْخُلُنَّ ٱلْمَسْجِدَ ٱلْحَرَامَ إِن شَآءَ ٱللَّهُ ءَامِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ‌ۖ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُواْ فَجَعَلَ مِن دُونِ ذَٲلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا laqad ṣadaqallāhu rasụlahur-ru`yā bil-ḥaqq, latadkhulunnal-masjidal-ḥarāma in syā`allāhu āminīna muḥalliqīna ru`ụsakum wa muqaṣṣirīna lā takhāfụn, fa 'alima mā lam ta'lamụ fa ja'ala min dụni żālika fat-ḥang qarībā [27] Sungguh, Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya bahwa kamu pasti akan memasuki Masjidilharam, jika Allah menghendaki dalam keadaan aman, dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui dan selain itu Dia telah memberikan kemenangan yang dekat. هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ‌ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًا huwallażī arsala rasụlahụ bil-hudā wa dīnil-ḥaqqi liyuẓ-hirahụ 'alad-dīni kullih, wa kafā billāhi syahīdā [28] Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ‌ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ‌ۖ تَرَٮٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٲنًا‌ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ‌ۚ ذَٲلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَٮٰةِ‌ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْــَٔهُۥ فَـَٔـازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ‌ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمَۢا muḥammadur rasụlullāh, wallażīna ma'ahū asyiddā`u 'alal-kuffāri ruḥamā`u bainahum tarāhum rukka'an sujjaday yabtagụna faḍlam minallāhi wa riḍwānan sīmāhum fī wujụhihim min aṡaris-sujụd, żālika maṡaluhum fit-taurāti wa maṡaluhum fil-injīl, kazar'in akhraja syaṭ`ahụ fa āzarahụ fastaglaẓa fastawā 'alā sụqihī yu'jibuz-zurrā'a liyagīẓa bihimul-kuffār, wa'adallāhullażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti min-hum magfirataw wa ajran 'aẓīmā [29] Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka yang diungkapkan dalam Taurat dan sifat-sifat mereka yang diungkapkan dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir dengan kekuatan orang-orang mukmin. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar. Your browser does not support the audio tag. إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِينًاArab-Latin innā fataḥnā laka fat-ḥam mubīnāArtinya 1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,لِّيَغْفِرَ لَكَ ٱللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنۢبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَٰطًا مُّسْتَقِيمًاliyagfira lakallāhu mā taqaddama min żambika wa mā ta`akhkhara wa yutimma ni’matahụ alaika wa yahdiyaka ṣirāṭam mustaqīmā2. supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,وَيَنصُرَكَ ٱللَّهُ نَصْرًا عَزِيزًاwa yanṣurakallāhu naṣran azīzā3. dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat banyak.هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ فِى قُلُوبِ ٱلْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوٓا۟ إِيمَٰنًا مَّعَ إِيمَٰنِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًاhuwallażī anzalas-sakīnata fī qulụbil-mu`minīna liyazdādū īmānam ma’a īmānihim, wa lillāhi junụdus-samāwāti wal-arḍ, wa kānallāhu alīman ḥakīmā4. Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka yang telah ada. Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,لِّيُدْخِلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا وَيُكَفِّرَ عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عِندَ ٱللَّهِ فَوْزًا عَظِيمًاliyudkhilal-mu`minīna wal-mu`mināti jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā wa yukaffira an-hum sayyi`ātihim, wa kāna żālika indallāhi fauzan aẓīmā5. supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah,وَيُعَذِّبَ ٱلْمُنَٰفِقِينَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلْمُشْرِكِينَ وَٱلْمُشْرِكَٰتِ ٱلظَّآنِّينَ بِٱللَّهِ ظَنَّ ٱلسَّوْءِ ۚ عَلَيْهِمْ دَآئِرَةُ ٱلسَّوْءِ ۖ وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًاwa yu’ażżibal-munāfiqīna wal-munāfiqāti wal-musyrikīna wal-musyrikātiẓ-ẓānnīna billāhi ẓannas-saụ`, alaihim dā`iratus-saụ`, wa gaḍiballāhu alaihim wa la’anahum wa a’adda lahum jahannam, wa sā`at maṣīrā6. dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran kebinasaan yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan neraka Jahannam itulah sejahat-jahat tempat جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًاwa lillāhi junụdus-samāwāti wal-arḍ, wa kānallāhu azīzan ḥakīmā7. Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha أَرْسَلْنَٰكَ شَٰهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًاinnā arsalnāka syāhidaw wa mubasysyiraw wa nażīrā8. Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan,لِّتُؤْمِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًاlitu`minụ billāhi wa rasụlihī wa tu’azzirụhu wa tuwaqqirụh, wa tusabbiḥụhu bukrataw wa aṣīlā9. supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan agamaNya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan ٱلَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ ٱللَّهَ يَدُ ٱللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَٰهَدَ عَلَيْهُ ٱللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًاinnallażīna yubāyi’ụnaka innamā yubāyi’ụnallāh, yadullāhi fauqa aidīhim, fa man nakaṡa fa innamā yangkuṡu alā nafsih, wa man aufā bimā āhada alaihullāha fa sayu`tīhi ajran aẓīmā10. Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang لَكَ ٱلْمُخَلَّفُونَ مِنَ ٱلْأَعْرَابِ شَغَلَتْنَآ أَمْوَٰلُنَا وَأَهْلُونَا فَٱسْتَغْفِرْ لَنَا ۚ يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِم مَّا لَيْسَ فِى قُلُوبِهِمْ ۚ قُلْ فَمَن يَمْلِكُ لَكُم مِّنَ ٱللَّهِ شَيْـًٔا إِنْ أَرَادَ بِكُمْ ضَرًّا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ نَفْعًۢا ۚ بَلْ كَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًۢاArab-Latin sayaqụlu lakal-mukhallafụna minal-a’rābi syagalatnā amwālunā wa ahlụnā fastagfir lanā, yaqụlụna bi`alsinatihim mā laisa fī qulụbihim, qul fa may yamliku lakum minallāhi syai`an in arāda bikum ḍarran au arāda bikum naf’ā, bal kānallāhu bimā ta’malụna khabīrāArtinya 11. Orang-orang Badwi yang tertinggal tidak turut ke Hudaibiyah akan mengatakan “Harta dan keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami”; mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah “Maka siapakah gerangan yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu ظَنَنتُمْ أَن لَّن يَنقَلِبَ ٱلرَّسُولُ وَٱلْمُؤْمِنُونَ إِلَىٰٓ أَهْلِيهِمْ أَبَدًا وَزُيِّنَ ذَٰلِكَ فِى قُلُوبِكُمْ وَظَنَنتُمْ ظَنَّ ٱلسَّوْءِ وَكُنتُمْ قَوْمًۢا بُورًاbal ẓanantum al lay yangqalibar-rasụlu wal-mu`minụna ilā ahlīhim abadaw wa zuyyina żālika fī qulụbikum wa ẓanantum ẓannas-saụ`, wa kuntum qaumam bụrā12. Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang لَّمْ يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ فَإِنَّآ أَعْتَدْنَا لِلْكَٰفِرِينَ سَعِيرًاwa mal lam yu`mim billāhi wa rasụlihī fa innā a’tadnā lil-kāfirīna sa’īrā13. Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ يَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًاwa lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍ, yagfiru limay yasyā`u wa yu’ażżibu may yasyā`, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā14. Dan hanya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia memberikan ampun kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan mengazab siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha ٱلْمُخَلَّفُونَ إِذَا ٱنطَلَقْتُمْ إِلَىٰ مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوهَا ذَرُونَا نَتَّبِعْكُمْ ۖ يُرِيدُونَ أَن يُبَدِّلُوا۟ كَلَٰمَ ٱللَّهِ ۚ قُل لَّن تَتَّبِعُونَا كَذَٰلِكُمْ قَالَ ٱللَّهُ مِن قَبْلُ ۖ فَسَيَقُولُونَ بَلْ تَحْسُدُونَنَا ۚ بَلْ كَانُوا۟ لَا يَفْقَهُونَ إِلَّا قَلِيلًاsayaqụlul-mukhallafụna iżanṭalaqtum ilā magānima lita`khużụhā żarụnā nattabi’kum, yurīdụna ay yubaddilụ kalāmallāh, qul lan tattabi’ụnā każālikum qālallāhu ming qabl, fa sayaqụlụna bal taḥsudụnanā, bal kānụ lā yafqahụna illā qalīlā15. Orang-orang Badwi yang tertinggal itu akan berkata apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan “Biarkanlah kami, niscaya kami mengikuti kamu”; mereka hendak merubah janji Allah. Katakanlah “Kamu sekali-kali tidak boleh mengikuti kami; demikian Allah telah menetapkan sebelumnya”; mereka akan mengatakan “Sebenarnya kamu dengki kepada kami”. Bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit لِّلْمُخَلَّفِينَ مِنَ ٱلْأَعْرَابِ سَتُدْعَوْنَ إِلَىٰ قَوْمٍ أُو۟لِى بَأْسٍ شَدِيدٍ تُقَٰتِلُونَهُمْ أَوْ يُسْلِمُونَ ۖ فَإِن تُطِيعُوا۟ يُؤْتِكُمُ ٱللَّهُ أَجْرًا حَسَنًا ۖ وَإِن تَتَوَلَّوْا۟ كَمَا تَوَلَّيْتُم مِّن قَبْلُ يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًاqul lil-mukhallafīna minal-a’rābi satud’auna ilā qaumin ulī ba`sin syadīdin tuqātilụnahum au yuslimụn, fa in tuṭī’ụ yu`tikumullāhu ajran ḥasanā, wa in tatawallau kamā tawallaitum ming qablu yu’ażżibkum ażāban alīmā16. Katakanlah kepada orang-orang Badwi yang tertinggal “Kamu akan diajak untuk memerangi kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah masuk Islam. Maka jika kamu patuhi ajakan itu niscaya Allah akan memberikan kepadamu pahala yang baik dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu telah berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih”.لَّيْسَ عَلَى ٱلْأَعْمَىٰ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلْأَعْرَجِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلْمَرِيضِ حَرَجٌ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ يُدْخِلْهُ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ وَمَن يَتَوَلَّ يُعَذِّبْهُ عَذَابًا أَلِيمًاlaisa alal-a’mā ḥarajuw wa lā alal-a’raji ḥarajuw wa lā alal-marīḍi ḥaraj, wa may yuṭi’illāha wa rasụlahụ yudkhil-hu jannātin tajrī min taḥtihal-an-hār, wa may yatawalla yu’ażżib-hu ażāban alīmā17. Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang yang pincang dan atas orang yang sakit apabila tidak ikut berperang. Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang لَّقَدْ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنِ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ ٱلشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِى قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَٰبَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًاlaqad raḍiyallāhu anil-mu`minīna iż yubāyi’ụnaka taḥtasy-syajarati fa alima mā fī qulụbihim fa anzalas-sakīnata alaihim wa aṡābahum fat-ḥang qarībā18. Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat waktunya.وَمَغَانِمَ كَثِيرَةً يَأْخُذُونَهَا ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًاwa magānima kaṡīratay ya`khużụnahā, wa kānallāhu azīzan ḥakīmā19. Serta harta rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha ٱللَّهُ مَغَانِمَ كَثِيرَةً تَأْخُذُونَهَا فَعَجَّلَ لَكُمْ هَٰذِهِۦ وَكَفَّ أَيْدِىَ ٱلنَّاسِ عَنكُمْ وَلِتَكُونَ ءَايَةً لِّلْمُؤْمِنِينَ وَيَهْدِيَكُمْ صِرَٰطًا مُّسْتَقِيمًاwa adakumullāhu magānima kaṡīratan ta`khużụnahā fa ajjala lakum hāżihī wa kaffa aidiyan-nāsi angkum, wa litakụna āyatal lil-mu`minīna wa yahdiyakum ṣirāṭam mustaqīmā20. Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari membinasakanmu agar kamu mensyukuri-Nya dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang لَمْ تَقْدِرُوا۟ عَلَيْهَا قَدْ أَحَاطَ ٱللَّهُ بِهَا ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرًاArab-Latin wa ukhrā lam taqdirụ alaihā qad aḥāṭallāhu bihā, wa kānallāhu alā kulli syai`ing qadīrāArtinya 21. Dan telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan yang lain atas negeri-negeri yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menentukan-Nya. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala قَٰتَلَكُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوَلَّوُا۟ ٱلْأَدْبَٰرَ ثُمَّ لَا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًاwalau qātalakumullażīna kafarụ lawallawul-adbāra ṡumma lā yajidụna waliyyaw wa lā naṣīrā22. Dan sekiranya orang-orang kafir itu memerangi kamu pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang kalah kemudian mereka tiada memperoleh pelindung dan tidak pula ٱللَّهِ ٱلَّتِى قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلُ ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًاsunnatallāhillatī qad khalat ming qabl, wa lan tajida lisunnatillāhi tabdīlā23. Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah ٱلَّذِى كَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ عَنْهُم بِبَطْنِ مَكَّةَ مِنۢ بَعْدِ أَنْ أَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًاwa huwallażī kaffa aidiyahum angkum wa aidiyakum an-hum bibaṭni makkata mim ba’di an aẓfarakum alaihim, wa kānallāhu bimā ta’malụna baṣīrā24. Dan Dialah yang menahan tangan mereka dari membinasakan kamu dan menahan tangan kamu dari membinasakan mereka di tengah kota Mekah sesudah Allah memenangkan kamu atas mereka, dan adalah Allah Maha Melihat apa yang kamu ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَصَدُّوكُمْ عَنِ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ وَٱلْهَدْىَ مَعْكُوفًا أَن يَبْلُغَ مَحِلَّهُۥ ۚ وَلَوْلَا رِجَالٌ مُّؤْمِنُونَ وَنِسَآءٌ مُّؤْمِنَٰتٌ لَّمْ تَعْلَمُوهُمْ أَن تَطَـُٔوهُمْ فَتُصِيبَكُم مِّنْهُم مَّعَرَّةٌۢ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۖ لِّيُدْخِلَ ٱللَّهُ فِى رَحْمَتِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ لَوْ تَزَيَّلُوا۟ لَعَذَّبْنَا ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًاhumullażīna kafarụ wa ṣaddụkum anil-masjidil-ḥarāmi wal-hadya ma’kụfan ay yabluga maḥillah, walau lā rijālum mu`minụna wa nisā`um mu`minātul lam ta’lamụhum an taṭa’ụhum fa tuṣībakum min-hum ma’arratum bigairi ilm, liyudkhilallāhu fī raḥmatihī may yasyā`, lau tazayyalụ la’ażżabnallażīna kafarụ min-hum ażāban alīmā25. Merekalah orang-orang yang kafir yang menghalangi kamu dari masuk Masjidil Haram dan menghalangi hewan korban sampai ke tempat penyembelihannya. Dan kalau tidaklah karena laki-laki yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukmin yang tiada kamu ketahui, bahwa kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan tanpa pengetahuanmu tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka. Supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka tidak bercampur-baur, tentulah Kami akan mengazab orang-orang yag kafir di antara mereka dengan azab yang جَعَلَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ ٱلتَّقْوَىٰ وَكَانُوٓا۟ أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًاiż ja’alallażīna kafarụ fī qulụbihimul-ḥamiyyata ḥamiyyatal-jāhiliyyati fa anzalallāhu sakīnatahụ alā rasụlihī wa alal-mu`minīna wa alzamahum kalimatat-taqwā wa kānū aḥaqqa bihā wa ahlahā, wa kānallāhu bikulli syai`in alīmā26. Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan yaitu kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala صَدَقَ ٱللَّهُ رَسُولَهُ ٱلرُّءْيَا بِٱلْحَقِّ ۖ لَتَدْخُلُنَّ ٱلْمَسْجِدَ ٱلْحَرَامَ إِن شَآءَ ٱللَّهُ ءَامِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ ۖ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا۟ فَجَعَلَ مِن دُونِ ذَٰلِكَ فَتْحًا قَرِيبًاlaqad ṣadaqallāhu rasụlahur-ru`yā bil-ḥaqq, latadkhulunnal-masjidal-ḥarāma in syā`allāhu āminīna muḥalliqīna ru`ụsakum wa muqaṣṣirīna lā takhāfụn, fa alima mā lam ta’lamụ fa ja’ala min dụni żālika fat-ḥang qarībā27. Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya yaitu bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًاhuwallażī arsala rasụlahụ bil-hudā wa dīnil-ḥaqqi liyuẓ-hirahụ alad-dīni kullih, wa kafā billāhi syahīdā28. Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai رَّسُولُ ٱللَّهِ ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢاmuḥammadur rasụlullāh, wallażīna ma’ahū asyiddā`u alal-kuffāri ruḥamā`u bainahum tarāhum rukka’an sujjaday yabtagụna faḍlam minallāhi wa riḍwānan sīmāhum fī wujụhihim min aṡaris-sujụd, żālika maṡaluhum fit-taurāti wa maṡaluhum fil-injīl, kazar’in akhraja syaṭ`ahụ fa āzarahụ fastaglaẓa fastawā alā sụqihī yu’jibuz-zurrā’a liyagīẓa bihimul-kuffār, wa’adallāhullażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti min-hum magfirataw wa ajran aẓīmā29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir dengan kekuatan orang-orang mukmin. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang ke-48 al-Fath, artinya Kemenangan, lengkap ayat 1-29. Kandungan surat ini mengingatkan tentang janji Allah akan datangnya kemenangan dan peneguhan kedudukan untuk Nabi-Nya dan orang-orang beriman yang jujur dalam menolong agama.

surah al fath latin